Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

30 Tahun Menabung, Tukang Pijat di Lamongan Berangkat Haji 

Tukang pijat di Lamongan baik haji setelah 30 tahun menabung. Dok Istimewa

Lamongan, IDN Times - Setelah 30 tahun menabung, Tarmi (53) warga Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan akhirnya bisa mewujudkan cita-citanya berangkat ibadah haji. Wanita yang berprofesi sebagai tukang pijat tersebut naik haji plus melalui biro perjalanan haji PT Elaf Indonesia.

1. Tarmi naik haji melalui jalur plus

Tukang pijat di Lamongan baik haji setelah 30 tahun menabung. Dok Istimewa

Tarmi mengatakan, keinginannya berangkat haji sudah sejak lama ia impikan. Namun, lantaran uang dalam tabungannya tidak cukup untuk mendaftar. Tarmi mengungkapkan, awalnya dirinya akan mendaftar haji melalui jalur reguler. Lantaran daftar tunggunya yang dirasa sangat lama hingga 15 tahun, akhirnya Tarmi membatalkan niatnya dan memutuskan untuk mendaftar haji plus.

"Karena sudah tua dan harus menunggu cukup lama, akhirnya daftar haji plus dengan ongkos naik haji (ONH) plus dan daftar tunggunya lebih cepat," kata Tamri.

2. Biaya naik haji plus Rp250 juta

Tukang pijat di Lamongan baik haji setelah 30 tahun menabung. Dok Istimewa

Meski biaya haji plus begitu mahal dan tak semua orang sanggup melunasi biaya tersebut, namun Tarmi lebih memilih untuk berangkat dengan haji plus. Sementara untuk biaya keberangkatan, Tarmi telah membayar sebesar Rp250 juta. Biaya itu terpaut cukup jauh jika dibandingkan dengan biaya haji reguler yang biayanya hanya sekitar Rp56 juta.

"Yang jelas antriannya lebih cepat, sekitar 5 sampai 8 tahun. Fasilitasnya berbeda untuk tenda lebih dekat di Mekkah dan Madinah. Hotelnya minimal bintang lima dan semua kegiatan yang membimbing," ungkapan Tarmi.

3. Sempat tertunda brangkat karena pandemi COVID-19

Tukang pijat di Lamongan baik haji setelah 30 tahun menabung. Dok Istimewa

Tarmi melanjutkan, sebenarnya jadwal keberangkatan haji plusnya pada tahun 2019 lalu, namun harus gagal karena adanya pandemi COVID-19. Hingga akhirnya baru terealisasikan pada tahun 2023 ini. Karena brangkat haji melalui jalur haji plus maka Tarmi berada di Mekah selama 30 hari. Berbeda dengan reguler yang 40-an hari.

"Untuk persiapan sudah, seperti manasik haji, cek kesehatan dan lainnya dan sebelumnya gagal karena pandemi COVID-19. Baru tahun 2023 ini bisa berangkat," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Imron Saputra
EditorImron Saputra
Follow Us