Warga Tunjukkan Pilihannya, Pencoblosan di Pengungsian Syiah Ricuh

Ia sempat berlari bawa surat suara

Sidoarjo, IDN Times - Setelah sempat memboikot pemungutan suara, akhirnya warga Syiah menyalurkan suaranya pada Pilpres, Rabu (17/4). Meski berpartisipasi, para pengungsi tetap mengeluhkan nasib yang mereka alami. 

 "Kalian semua tidak paham apa yang kami alami di sini. Bagi kalian kami hanya sekadar pengungsi," ucap Muhlisin, salah seorang pengungsi. Tak sekadar mengeluh, mereka bahkan melakukan sebuah aksi yang menimbulkan kericuhan kecil. 

Baca Juga: Pengungsi Syiah, 6 Tahun Menggantung Asa

1. Seorang pemilih menujukkan siapa yang mereka pilih

Warga Tunjukkan Pilihannya, Pencoblosan di Pengungsian Syiah RicuhIDN Times/Reza Iqbal

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 11.20 WIB. Salah satu warga, Rosi melakukan hal tak terduga. Selepas menggunakan hak suaranya, dia berlari ke luar untuk menunjukkan siapa yang dipilih. Suasana langsung ricuh, karena Pemilu yang diharapkan bersifat rahasia menjadi ricuh seperti itu.

Namun, hal tersebut mendapatkan pembelaan dari Muhlisin.  "Ini Pemilu yang benar, semuanya memang tidak rahasia di sini. Kami sudah menuntut hak kami tapi tidak ada kejelasan dari pihak Bawaslu hingga saat ini," ucap Muhlisin.

2. Ada kericuhan karena ada warga yang membawa lari surat suara

Warga Tunjukkan Pilihannya, Pencoblosan di Pengungsian Syiah RicuhIDN Times/Reza Iqbal

Melihat hal tersebut, petugas Linmas yang berjaga pun langsung bertindak dengan mengejar Rosi. "Tak kira mau lari, makanya saya amankan. Daripada kami semua yang kena masalah sama pusat," ucap salah satu petugas Linmas, Syamsul Huda. Walaupun begitu, Rosi dilepas begitu saja setelah diberikan arahan dan memasukkan surat suaranya dengan benar.

Aksi ini juga mendapat perhatian dari Bawaslu setempat. "Saya sedang berkoordinasi dengan Bawaslu Sidoarjo, sementara ini belum ada perintah lebih lanjut," ucap petugas Bawaslu Kecamatan Taman, Hartono.

3. Tuntutan pihak pengungsi Syiah tidak kunjung ditindaklanjuti

Warga Tunjukkan Pilihannya, Pencoblosan di Pengungsian Syiah RicuhIDN Times/Reza Iqbal

Amarah pengungsi dipicu lantaran mereka merasa hak pilihnya tak tersalurkan. Maklum, mereka hanya bisa memilih Presiden dan DPD karena masih tercatat sebagai warga Sampang. "Tidak ada transpransi dari pihak KPU Sidoarjo, kami tidak dilibatkan dalam kebijakan penentuan hak pilih Pemilu 2019," tutur koordinator pengungsi Syiah, Tajul Muluk.

Menurut dia, ada dua hal yang diminta pengungsi Syiah. Pertama warga di rusun bisa menggunakan hak pilih sama seperti lima tahun lalu. Seandainya tetap melakukan hak pilih di rusun (TPS 21), perhitungan surat suara digabung dengan TPS sekitar Jemundo.

Baca Juga: Hanya Bisa Pilih Presiden dan DPD, Pengungsi Syiah Ancam Golput

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya