Jembatan Diperbaiki, Jalur Truk di Caruban Kembali Dialihkan
Madiun, IDN Times - Jembatan di Jalan Patimura, Caruban, Kabupaten Madiun yang sempat dibuka saat arus mudik dan balik Lebaran 2019 kembali ditutup, Selasa (9/7). Semua kendaraan bermotor dari wilayah Kecamatan Saradan, Kecamatan Pilangkenceng menuju ke Caruban atau sebaliknya harus mencari jalur alternatif lain.
"Jalur untuk truk kami arahkan seperti ketika penutupan dilakukan sebelumnya," kata Kasat Lantas Polres Madiun AKP Imam Mustolih.
Saat jembatan ambles pada 17 April lalu, truk dari arah Ngawi menuju Surabaya dialihkan ke jalur dalam kota. Adapun tepatnya dari pertigaan Jalan Ahmad Yani (Jalan Ngawi) - Jalan Patimura diarahkan masuk ke Jalan Diponegoro. Kemudian, tembus di pertigaan Jalan Singoludro - Jalan Panglima Sudirman (jalur artileri Madiun - Surabaya). Sedangkan truk dari arah Surabaya menuju Ngawi dilewatkan ke jalur sebaliknya.
1. Pelat injak dibuat pada jembatan ambles
Penutupan jalur truk di antara Desa Ngampel, Kecamatan Mejayan dan Desa Bajulan, Kecamatan Saradan ini, kata Imam, karena proyek perbaikan jembatan kembali dilakukan. Rekanan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Madiun mulai membuat pelat injak pada salah satu sisi jembatan yang ambles.
"Pembangunannya mungkin sampai seminggu. Kami tidak menerima informasi dari OPD terkait waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan pelat injak," ujar Imam.
2. Akses warga di tiga wilayah kecamatan juga dialihkan
Bagi Satlantas Polres Madiun, ia melanjutkan, hanya membantu rekayasa lalu lintas. Dengan demikian, laju distribusi barang yang menggunakan truk antarkota tetap berjalan lancar. Demikian halnya dengan kendaraan bermotor yang digunakan warga untuk bepergian dari wilayah Kecamatan Saradan, Kecamatan Pilangkenceng ke Caruban atau sebaliknya.
Jalur alternatif juga telah disediakan. Para pengguna jalan dari Caruban menuju Pilangkenceng atau sebaliknya bisa melalui Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng. Adapun jaraknya dari titik lokasi jembatan Patimura sekitar tujuh kilometer di sebelah barat atau arah menuju Ngawi.
3. Perbaikan sebelumnya bersifat darurat untuk mengejar lebaran
Kepala DPUPR Kabupaten Madiun Arnowo Widjaja mengatakan bahwa pembuatan pelat injak diperkirakan membutuhkan waktu antara tujuh hingga 14 hari. Ia menyatakan, perbaikan yang dilakukan sebelumnya bersifat darurat lantaran mendekati masa arus mudik dan balik Lebaran 2019.
"Waktu itu yang penting bisa dilewati kendaraan ketika arus mudik dan balik Lebaran. Sekarang perbaikan permanennya," kata dia.
