Buruh Jatim Menolak Kenaikan BBM di Depan Gedung Negara Grahadi

Buruh menilai kenaikan BBM membebani rakyat!

Surabaya, IDN Times - Ratusan orang buruh menggeruduk Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (31/8/2022). Mereka melakukan aksi demonstrasi menolak wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

1. Kenaikan BBM dikhawatirkan meningkatkan inflasi

Buruh Jatim Menolak Kenaikan BBM di Depan Gedung Negara GrahadiSejumlah buruh menggeruduk Gedung Negara Grahadi, Surabaya menolak wacana kenaikan BBM, Rabu (31/8/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Jawa Timur, Jazuli mengatakan, kenaikan BBM akan mengakibatkan lonjakan inflasi yang diprediksi bisa tembus di angka 6,5 persen. Lonjakan inflasi bisa berdampak ke pelemahan daya beli masyarakat. Apalagi sudah tiga tahun berturut-turut ini buruh pabrik tidak naik upah minimumnya.

"Kenaikan harga BBM yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah, sampai 5 tahun mendatang karena UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja akan membuat daya beli terpuruk anjlok hingga 50 persen lebih," ujarnya.

Baca Juga: Tarif Ojol Gak Jadi Naik, Driver di Jatim Minta Kepmenhub Direvisi

2. Kenaikan BBM dikhawatirkan akan ada PHK dari perusahaan

Buruh Jatim Menolak Kenaikan BBM di Depan Gedung Negara GrahadiSejumlah buruh menggeruduk Gedung Negara Grahadi, Surabaya menolak wacana kenaikan BBM, Rabu (31/8/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Kenaikan BBM juga dikhawatirkan akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Harga BBM yang naik akan membebani biaya produksi perusahaan.

"Tentu perusahaan akan melakukan efisiensi dengan mem-PHK buruh," katanya.

Pihaknya juga mengatakan, pemerintah tidak bisa membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lain tanpa melihat income per kapitanya.

"Tidak tepat jika alasan kenaikan pertalite dan solar subsidi karena untuk kelestarian lingkungan. Faktanya masih banyak industry-industri besar yang masih memakai batu bara dan diesel," sebut Jazuli.

3. Kenaikan BBM sangat membebani masyarakat

Buruh Jatim Menolak Kenaikan BBM di Depan Gedung Negara GrahadiSejumlah buruh menggeruduk Gedung Negara Grahadi, Surabaya menolak wacana kenaikan BBM, Rabu (31/8/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Jazuli menuturkan, saat ini ada sekitar 120 juta pengguna motor dan angkutan umum kelas menengah bawah yang menggunakan BBM. Sehingga, kenaikan BBM, akan sangat membebani masyarakat.

"Ada sekitar 120 juta pengguna motor dan angkutan umum yang merupakan kelas menengah ke bawah, yang tentunya sangat terbebani dengan kenaikan harga BBM bersubsidi," pungkasnya.

Baca Juga: Jokowi Bagikan Bantuan Langsung Tunai BBM di Papua

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya