Diduga Salah Tangkap Warga Bawa Jenazah, Kapolres Lamongan: Bukan

Loh kok beda sama pernyataan korban?

Lamongan, IDN Times- Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana akhirnya memberikan klarifikasi terkait viralnya video sejumlah polisi yang diduga salah tangkap. Beberapa polisi itu menangkap rombongan pengantar jenazah asal Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (28/12/2021) lalu. 

Menurutnya, video yang telah menyebar luas di kalangan masyarakat tersebut bukan merupakan tindakan penangkapan. Ia menyebut hal itu merupakan rangkaian prosesi pengamanan menjelang tahun baru. Saat itu, lanjut Miko, anggota yang sedang bertugas melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kondisi jalan yang sedang macet. 

1. Miko menyebut kejadian itu adalah serangkaian pengamanan

Diduga Salah Tangkap Warga Bawa Jenazah, Kapolres Lamongan: BukanKapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana bersama keluarga Andrianto asal Bojonegoro memberikan keterangan kepada wartawan. IDN Times/Imron,

Walaupun membantah video tersebut sebagai salah tangkap, Miko engan menjelaskan secara rinci penyebab Andrianto ditangkap dan dibawa ke Mapolsek Babat. Bahkan rombongan keluarga jenazah baru dilepas ketika pihak keluarga korban berusaha meyakinkan bahwa di dalam mobil ambulan terdapat mendiang putri dari Andrianto, Maria Ulfa Dewi Andreani yang baru saja meninggal dunia di rumah sakit di Surabaya.

"Jadi perlu kita sampaikan memang pada saat itu kita sedang melaksanakan kegiatan dan pada saat itu juga terjadi kemacetan. Tapi misalnya ini dikatakan salah tangkap kalimat ini yang mungkin tidak bisa kita gunakan. Sebab, kami sedang melakukan kegiatan serangkaian kepolisian," kata Miko, saat jumpa pers di Mapolsek Babat, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga: Mantan Kepala Dinas Pertanian Lamongan Tersangka Korupsi

2. Ada 9 anggota polisi yang sudah diperiksa Propam Polda Jatim

Diduga Salah Tangkap Warga Bawa Jenazah, Kapolres Lamongan: BukanRombongan polisi Lamongan saat mengunjungi rumah korban salah tangkap. Dok Istimewa

Meski begitu, lanjut Miko, sembilan anggota yang terlibat dalam insiden tersebut saat ini telah menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Jatim. Sementara atas kejadian ini, Kapolres Lamongan telah bertemu langsung dan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.

"Hari ini kami juga sudah bertemu dengan keluarga korban dan menyampaikan permohonan secara langsung atas kesalah fahaman yang dilakukan anggota kami di lapangan," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, menantu korban Satriya Galih Wismawan juga sudah bersedia memberikan permohonan maaf atas apa yang sudah terjadi kepada keluarga. Meski begitu, pihaknya meminta kepada polisi agar tindakan serupa tidak terjadi terhadap masyarakat yang lain. 

"Harapan kami ya semoga peristiwa ini tidak sampai terjadi di kemudian hari, kepada siapapun dan di manapun dan kami juga memberikan apresiasi karena sudah memproses dan mengusut kasus ini," kata Galih.

3. Pernyataan Kapolres beda dengan kesaksian korban

Diduga Salah Tangkap Warga Bawa Jenazah, Kapolres Lamongan: BukanTangkap layar video dugaan salah tangkap terhadap rombongan keluarga jenazah di Lamongan. Dok Istimewa

Pernyataan dari Kapolres Lamongan ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh menantu korban salah tangkap bernama Satriya Galih Wismawan. Galih mengaku saat itu, ayahnya Andrianto (63), tiba-tiba ditangkap oleh segerombolan polisi yang berpakaian dinas dan preman di pertigaan Depot Mira, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.

Bahkan, pria yang tinggal di Jalan Pattimura, Kelurahan Ledok Kulon, Kabupaten Bojonegoro ini mengaku, jika pada saat penangkapan mertuanya juga sempat mendapatkan bogem mentah dari salah satu polisi yang akan menangkapnya. Tak hanya itu, Andrianto juga sempat ditodong pistol persis di depan mukanya dan juga dipaksa keluar dari dalam mobil dengan cara diseret.

Baca Juga: Bawa Pulang Jenazah Anak, Andrianto Malah Jadi Korban Salah Tangkap

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya