- News
- Jatim
Trafficking di Jatim, Mayoritas Pelaku Orang Dekat

Surabaya, IDN Times - Kasus human trafficking atau perdagangan manusia di Jawa Timur (Jatim) rupanya masih marak. Beberapa faktor pun mempengaruhi adanya kasus ini. Mulai minim informasi hingga tipu daya. Terlebih, yang kerap jadi sasaran adalah perempuan dan anak.
1. Tahun ini sudah 12 kasus ditangani Polda Jatim

Berdasarkan data Kepolisian Daerah (Polda) Jatim, hingga Juli 2019 saja sudah ada 12 kasus yang ditangani. Jumlah ini lebih dari separuh total 22 kasus yang terjadi selama 2018.
"Tahun lalu, tercatat ada 22 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan hingga kini di bulan ini ada 12 kasus yang masih berproses," ujar Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Toni Harmanto saat di Vasa Hotel Surabaya, Selasa (30/7).
2. Pelakunya orang dekat dari keluarga hingga teman

Toni menyampaikan, dari sejumlah kasus human trafficking yang ditangani polisi sebagian besar pelakunya ialah orang dekatnya. Ia menyebut mulai dari keluarga hingga teman yang telah dipercaya oleh korban.
"Banyak kasus justru merupakan orang dekat bahkan keluarga korban yang perlu dilakukan berbagai bentuk pencegahan. Salah satunya peningkatan pertahanan keluarga untuk memfilter dan mendetect," terangnya.
3. Korban kebanyakan perempuan dan anak yang tertipu

Toni menambahkan, kasus human trafficking ini dikarenakan korban terkena bujuk rayu, tipu daya dan minim informasi. Sementara korbannya masih didominasi perempuan dan anak.
"Perempuan dan anak-anak masih menjadi rentan menjadi korban TPPO. Banyaknya perempuan dan anak disebabkan minimnya pengetahuan mereka, serta kurangnya pemahaman tentang hak dan kewajiban dalam dunia kerja," ungkapnya.
Baca Juga: Saat Semua Bebas, Kasus Prostitusi Online VA Akan Dijadikan Film
4. Diimbau lebih berwawasan luas

Polisi, lanjut Toni, mengimbau seluruh masyarakat tidak gampang percaya dengan bujuk rayu pelaku. Untuk perempuan diminta agar lebih terbuka dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Terlebih saat ini sudah memasuki era digital.
"Terungkapnya kasus TPPO ini juga dari kesadaran masyarakat untuk pencegahan. Semakin mudahnya masyarakat mengakses informasi di media, ini menjadi titik terang," pungkasnya.
Berita Terkini Lainnya
TRENDING
- Viral Keluarga Punya 15 Anak di Kota Malang, Begini Ceritanya
- Besok Air akan Mengecil Hingga Mati di Surabaya, Catat Jadwalnya!
- Pasangan yang Viral dengan 15 Anak Terancam Tak Punya Rumah
- Keluarga yang Viral Tinggal di Gubuk Akhirnya Pindah ke Rusun
- Usai Longsor, Ada 3 Retakan di Dusun Sobo Nganjuk
- Umrah Akan Dibuka Pertengahan Maret, 12 Ribu Jemaah Jatim Bersiap
- Ngebut, Pengendara Motor di Jombang Tewas Setelah Tabrak Truk Bata
- Karir Moncer, Jibril Awalnya Hanya Ingin Jadi Dokter di Kampung
- Lagi, Arema FC Ditinggal Pemain Kuncinya
- Sidang Putusan Kasus Gilang "Bungkus" Jarik Ditunda