BNPT Minta Masyarakat Waspada Penggalangan Dana yang Mencurigakan

Malang, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa gerakan terorisme kerap mengubah pola penggalangan dana untuk mengelabui masyarakat. Ia pun meminta semua pihak untuk waspada pada gerakan-gerakan pengumpulan dana yang mencurigakan.
"Ada yang memanfaatkan beberapa kegiatan. Sebagai contoh dengan dalih untuk memberangkatkan ke suatu kelompok ke daerah luar negeri yang berkonflik. Jadi mereka mendesain pengumpulan dana yang seolah-olah aktivitasnya sesuai ketentuan hukum. Tetapi pada kenyataannya dana yang terkumpul disalahgunakan oleh oknum pengurus," ujarnya, saat mengisi acara di Universitas Brawijaya, Kamis (18/8/2022).
1. Kelompok teroris kerap memanfaatkan rasa empati masyarakat
Boy menyebut bahwa kelompok-kelompok teroris tersebut tak sungkan untuk memanfaatkan rasa empati masyarakat untuk mendapatkan pendanaan. Ia mencontohkan seperti adanya kelompok-kelompok meletakkan kotak amal di depan minimarket.
"Masyarakat harus lebih berhati-hati dan waspada. Karena pada dasarnya kelompok teroris yang muncul itu masih ada kaitan dengan kelompok-kelompok yang selama ini ditangani," sambungnya.
Baca Juga: Cegah Paham Khilafatul Muslimin, BNPT Gelar Patroli Siber
2. Ia menyebut polisi dan BNPT terus mempersempit potensi adanya jaringan baru
Terlepas dari itu, Boy menyebut bahwa kepolisian dan BNPT terus mempersempit potensi-potensi berkembangnya kelompok-kelompok baru. Penangkapan dan penindakan juga terus dilakukan jika memang alat bukti yang dimiliki cukup.
"Penyelidikan itu tidak pernah berhenti. Aparat hukum tidak pernah berhenti dalam melakukan penyelidikan. Tetapi untuk penindakannya disesuaikan dengan alat bukti cukup," ujarnya.
3. Kelompok teroris terus mengembangkan cara kerja hingga pengumpulan dana
Upaya itu, kata Boy, dilakukan karena kemampuan para pelaku terorisme terus bertambah. Bahkan, tak sedikit dari mereka membentuk kelompok baru untuk memperluas jaringan terorisme yang sudah ada. Mereka melakukan perubahan dalam berbagai hal. Mulai dari cara kerja, modus operasi hingga cara pengumpulan dana.
"Jadi mereka terus bermetamorfosis merubah cara, merubah pola, merubah modus yang tentunya semakin memerlukan daya antisipasi lebih tinggi."
Baca Juga: 5 WNI Dituding Ikut Danai Operasional ISIS, Ini Kata BNPT
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.