Gelar Dialog Dengan Aremania, Menko PMK Tampung Sejumlah Usulan 

Siap sampaikan usulan ke tim pencari fakta

Malang, IDN Times - Menko PMK, Muhadjir Effendy menggelar dialog dengan perwakilan korwil Aremania di Universitas Muhammadiyah Malang, Senin (2/10/2022) malam. Dialog tersebut dilakukan untuk mendengarkan keluh kesah dari Aremania pasca insiden di Stadion Kanjuruhan sabtu lalu. 

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Aremania, Ade D'kross menyampaikan bahwa dirinya hanya menyampaikan beberapa keluhannya dari korban. Ada dua hal yang menjadi perhatian pasca insiden tersebut. Hal pertama adalah belum adanya permintaan maaf atas kejadian tersebut baik dari perangkat pertandingan maupun pengamanan. Kedua adalah terkait keadilan bagi seluruh rakyat bumi Arema. 

"Itu tadi sudah disampaikan semua kepada Menko PMK. Juga ada tambahan bahwa jika dalam sepekan belum ada tersangka maka akan ada aksi damai dengan turun ke jalan. Saya di sini hanya menyampaikan apa yang diinginkan teman-teman," katanya Senin (2/10/2022).

Menanggapi apa yang disampaikan perwakilan Aremania, Menko PMK, Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa pihaknya menampung semua apa yang diusulkan dan diharapkan suporter. Dirinya juga memastikan bahwa peristiwa ini bakal diusut tuntas sesuai dengan arahan presiden.

"Presiden sudah menyampaikan bahwa harus ada yang bertanggung jawab. Makanya kemudian dibentuk tim pencari fakta yang dipimpin Menko Polhukam. Kalau yang dilakukan oleh Kapolri dan Menpora adalah melakukan investigasi internal mereka sendiri dari sisi pengamanan dan penyelenggaraan pertandingan," katanya. 

Muhadjir menambahkan bahwa saat ini tim pencari fakta sudah bekerja mengumpulkan data-data terkait peristiwa tersebut. Untuk itu, dirinya berharap semua pihak bisa menahan diri sampai tim pencari fakta ini mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik tragedi di Kanjuruhan. 

"Kalau terkait siapa yang harus bertanggung jawab, saat ini masih proses jadi nanti kalau sudah selesai akan disampaikan oleh Menkopolhukam. Itu sudah bukan ranah kami lagi," sambungnya. 

Terlepas dari itu, mantan rektor UMM itu memastikan bahwa penanganan kepada korban sudah berjalan baik. Ia sudah melakukan kroscek langsung ke berbagai rumah sakit yang merawat para korban. Namun demikian, tim dari Menko PMK masih terus melakukan pendataan lagi guna memastikan tak ada korban yang terlewat. Dirinya juga meminta semua pihak untuk melaporkan jika memang ada korban yang belum masuk dalam pendataan. 

"Kami pastikan bahwa seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah. Lalu perlu dipahami juga bahwa Terkait santunan yang diberikan, itu bukan untuk mengganti rugi apa yang sudah terjadi. Tetapi ini sudah ketetapan pemerintah, karena apa yang terjadi itu masuk dalam bencana sosial," tandasnya.

Baca Juga: Cerita Aremania Terdesak di Pintu 10 Kanjuruhan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya