Gemilo, Media Pengenalan Alat Musik untuk Anak Tuna Netra

Malang, IDN Times - Sebuah inovasi kreatif kembali dihasilkan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Kali ini lima mahasiswa UM, masing-masing Meyralda Dara Adisa, Andini Rusdianawati, Gina Shofia, Fika Hikmatin Aliyah, dan Ahmad Zaki berhasil membuat inovasi media pembelajaran pengenalan alat musik untuk anak tunanetra yang diberi nama Gemilo.
1. Tepat untuk kurikulum SLB
Meyralda menjelaskan bahwa inovasi yang mereka buat merupakan pengenalan alat musik nusantara. Untuk edisi pertama, mereka mengenalkan alat musik gendang yang ada di Pulau Jawa. Inovasi tersebut sesuai dengan kurikulum SMPLB tunanetra di KD 3.3 tentang alat musik ritmis maupun alat music melodis.
"Edisi pertama ini kami fokus untuk alat musik gendang dari berbagai provinsi di Pulau Jawa," terangnya Selasa (15/11/2022).
Baca Juga: Serunya Lomba Baris-Berbaris bagi Tuna Netra di Malang
2. Paket lengkap untuk pembelajaran anak tunanetra
Mahasiswa semester lima Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) itu menjelaskan bahwa media pembelajaran yang mereka buat berupa buku. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai masing-masing jenis gendang. Penjelasan itu ditulis dengan huruf biasa dan huruf braile. Sebagai pelengkap, Meyralda dan rekannya menambahkan miniatur gendang. Serta pada masing-masing miniatur dilengkapi dengan tombol yang ketika ditekan akan menghasilkan suara sesuai jenis gendang.
"Ini sangat praktis untuk pembelajaran, karena ukurannya tidak terlalu besar dan bisa dibawa kemana-mana. Tak hanya sekedar membaca dari keterangan tulisan braile, anak tunanetra juga tahu visualisasi 4 dimensi dari masing-masing jenis gendang. Juga bisa mendengar langsung suaranya," imbuhnya.
3. Sudah mulai dikenalkan ke SLB
Tak hanya sekedar membuat saja, Meyralda menyebut bahwa inovasi tersebut sudah mulai dikenalkan ke beberapa sekolah SMPLB di wilayah Kota Malang. Menurutnya respon dari sekolah-sekolah tersebut sangat baik. Karena media pembelajaran itu mempermudah anak-anak tunanetra untuk mengenal alat musik terutama gendang.
"Responnya baik sekali. Karena anak-anak tunanetra bisa mendapat gambaran yang jelas tentang alat musik gendang. Tidak hanya penjelasan, mereka juga bisa merasakan miniatur gendang dan mendengar suaranya," jelasnya.
4. Tak hanya untuk gendang saja
Setelah edisi gendang, Meyralda menuturkan bahwa pembuatan media pembelajaran itu tidak hanya berhenti di gendang saja. Secara bertahap, ia dan rekan mahasiswa lain tengah merencanakan untuk membuat edisi lanjutan dari Gemilo dengan alat musik yang berasal dari pulau berbeda.
"Untuk edisi perdana, kami fokus pada alat musik gendang. Berikutnya kami merencanakan untuk alat musik lain dari pulau yang berbeda di Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Kisah Haru Abdul Manan, Si Tuna Netra Penghafal Alquran dalam 8 Bulan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.