Dari Hobi, Ternak Landak Mini Hasilkan Pundi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Apa yang terbersit dipikiran anda ketika pertama kali mendengar landak. Tentu bayangan pertama yang muncul adalah hewan dengan duri-duri tajam di sekujur tubuhnya. Tetapi siapa sangka, hewan tersebut ternyata bisa diberdayakan dan dikembangbiakkan. Terutama adalah jenis landak mini (Erinaceinae) yang justru kini menjadi salah satu primadona di kalangan komunitas pecinta landak. Bahkan kini landak mini sudah bisa menghasilkan pundi rupiah sama halnya seperti kucing maupun anjing.
1. Berawal dari hoby pelihara hewan
Salah satu peternak landak mini yang cukup berhasil adalah Firman Imawan melalui Vero Hedgehog. Pria yang awalnya memang pehobi binatang itu berhasil mengembangkan landak mini dan kini bahkan sudah mampu menghasilkan pundi rupiah. Firman bercerita, awal mula usaha ternak landak mini tersebut ia mulai tahun 2018. Saat itu, ia tidak langsung melakukan breeding. Tetapi hanya sekadar memelihara saja sebagai pehobi binatang.
"Kebetulan saat itu saya baru pindah ke Malang. Setelah memiliki sepasang, saya kemudian bergabung dengan komunitas. Dari situ saya mulai banyak belajar untuk bagaimana merawat landak mini hingga kemudian punya dua pasang," paparnya Selasa (5/10/2021).
2. Mulai lakukan breeding rutin
Setelah memiliki dua pasang, Firman kemudian melihat bahwa ada peluang dari breeding landak mini. Kemudian dirinya mencoba melakukan breeding pada landak mini yang ia miliki. Namun pada kesempatan pertama itu, beberapa anakan landak yang dihasilkan dari dua pasang tersebut banyak yang mati. Tak putus asa, Firman kemudian mencoba melakukan breeding lagi dan mendapat hasil.
"Saat ini untuk landak mini yang saya miliki untuk indukannya ada 25 dengan 3 pejantan," tambahnya.
3. Hanya breeding dua kali setahun
Firman sendiri mengatur secara bergantian untuk breedingnya. Dengan jumlah indukan yang cukup banyak maka, dirinya mengatur bahwa tiap indukan hanya dibreeding setahun dua kali dengan jeda 3-4 bulan untuk sekali breeding. Dalam satu kali breeding tiap indukan biasanya bisa menghasilkan 4 anakan.
"Saya memang sengaja mengatur seperti itu, agar stok tetap tersedia saat ada peminat yang ingin membeli," sambungnya.
4. Mulai bisa dijual di usia 1,5 bulan
Untuk proses penjualan sendiri menurut Firman bisa mulai dilakukan saat usia anakan landak mini sudah berusia 1,5 bulan. Tidak ada batasan maksimal usia bagi landak mini untuk proses penjualan. Dalam prosesnya, Firman tidak hanya sekedar menjual landak mini tersebut. Tetapi juga memberikan edukasi kepada pembeli tentang bagaimana cara memperlakukan dan merawat agar landak tidak mudah stress.
"Proses pembelian biasanya kami antar. Setelah itu, saya selalu menyempatkan ngobrol dengan pembeli untuk tukar pengalaman cara merawat landak mini. Agar pembeli juga bis merawat landak tersebut dengan baik," sambungnya.
5. Harga landak mini cukup menjanjikan
Untuk harga sendiri, saat ini landak mini cukup menjanjikan. Firman menyebut bahwa harga landak mini yang ia jual masih cukup terjangkau. Kisaran harga yang diberikan yakni Rp180.000 sampai Rp250.000 bergantung pada usia dan ukuran dari landak mini tersebut. Harga bakal berbeda jika ada anakan yang masuk kategori platinum. Namun dalam sekali breeding belum bisa dipastikan ada anakan yang masuk kategori platinum.
"Untuk saat ini, setiap bulan saya bisa melepas 10-15 ekor. Pembeli rata-rata perorangan dan saat ini paling jauh datang dari Yogyakarta dan Madura," pungkasnya.