Wali Murid MTS di Malang Sempat Tolak MBG tapi Diyakinkan

- Beberapa wali murid awalnya menolak program MBG di MTS Al Khalifah karena khawatir dengan kasus keracunan yang terjadi setelah menyantap menu MBG.
- Program MBG di MTS Al Khalifah baru berjalan 3 minggu dan makanan datang terlambat pada hari kejadian, menyebabkan siswa dan guru mengalami gejala keracunan.
- Kepala Sekolah MTS Al Khalifah telah menghentikan semua distribusi MBG di sekolah tersebut sejak kejadian keracunan, namun belum dapat memastikan sampai kapan penghentian program ini.
Malang, IDN Times - Kasus siswa keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terus terjadi. Kali ini terjadi di MTS Al Khalifah Kepanjen pada Kamis (23/10/2025), dilaporkan sebanyak 22 siswa dan 2 guru jadi korban setelah menyantap menu diantaranya nasi, ayam katsu, tahu goreng, dan sayur wortel-jagung.
1. Kepala Sekolah MTS Al Khalifah mengungkapkan kalau wali murid sempat menolak MBG

Kepala Sekolah (Kepsek) MTS Al Khalifah, Nur Kholidah mengungkapkan kalau sebenarnya awalnya ada beberapa wali murid yang menolak program MBG di sana. Mereka khawatir dengan banyaknya kasus keracunan yang menimpa siswa usai menyantap menu MBG.
"Ada 1-2 (yang menolak MBG), tapi kita yakinkan bawa guru juga ikut makan, sehingga beliau bersedia. Bagaimanapun itu kan produk pemerintah," terangnya pada Jumat (24/10/2025).
Ternyata kekhawatiran para wali murid terhadap program MBG ini terbukti. Kasus keracunan terjadi saat para siswa menyantap menu MBG pada Kamis pagi. Sebanyak 16 siswa dan 2 guru dilarikan ke IGD RSUD Kanjuruhan, kemudian 6 siswa dibawa ke klinik.
2. MBG di MTS Al Khalifah ternyata baru berjalan 3 minggu

Kholidah mengungkapkan kalau mereka baru 3 minggu ini memulai program MBG dengan mendapatkan saluran makanan dari SPPG Mangunrejo. Biasanya MBG rutin datang pada pukul 08.30 WIB, tapi pada hari Kamis atau saat kejadian, makanan datang terlambat pada pukul 11.00 WIB.
"Lauknya ada ayam, tahu goreng, sama sayur wortel-jagung, dan buah pisang. Buah pisang ini agak terlalu matang, makanya baunya agak menyengat. Kemudian ayam katsu dan sambal tidak dipisah, itu yang kita soroti," bebernya.
Setelah 15 menit menyantap menu MBG ini, para siswa dan guru mengeluh sakit perut, mual, muntah, dan pusing. Mereka yang mengalami gejala keracunan ini kemudian dilarikan ke fasilitas medis.
3. Program MBG di MTS Al Khalifah resmi dihentikan

Lebih lanjut, Kholidah mengatakan kalau ia menghentikan semua distribusi MBG di MTS Al Khalifah sejak kejadian keracunan ini. Ia belum bisa mengungkapkan sampai kapan penghentian program MBG di sekolahnya.
"Sementara kita tetapkan dulu SOP yang baru. Jadi selama itu kita off dulu (program MBG)," pungkasnya.

















