RSUD Kanjuruhan Beberkan Gejala Siswa dan Guru yang Keracunan MBG

- RSUD Kanjuruhan beberkan gejala keracunan MBG di MTS Al Khalifah
- Pemkab Malang konfirmasi bahwa SPPG Mangunrejo memiliki SLHS
- Para siswa telah dipulangkan dari RSUD Kanjuruhan
Malang, IDN Times - Masyarakat Indonesia kembali digegerkan dengan kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, sebanyak 22 siswa dan 2 guru MTS Al Khalifah Kabupaten Malang mengalami keracunan usai mengkonsumsi menu MBG pada Kamis (23/10/2025).
1. RSUD Kanjuruhan beberkan gejala keracunan MBG di MTS Al Khalifah

Humas RSUD Kanjuruhan, Lukito Condro mengungkapkan kalau sebanyak 14 siswa dan 2 guru MTS Al Khalifah masuk ke IGD pada pukul 11.30 WIB. Para siswa dan guru kemudian diberi obat dan dilakukan observasi selama 3-6 jam untuk menentukan penanganan selanjutnya.
"Kita belum bisa menyatakan penyebabnya, kita hanya menangani dari gejala mual dan muntah. Karena gejala dari perut maka kita tangani. Kita lakukan penanganan secara kegawatannya," terangnya.
Lukito mengungkapkan kalau pihaknya belum bisa mengungkapkan penyebab keracunan ini. Pasalnya mereka tidak mengantongi sampel makanan MBG yang dikonsumsi siswa dan guru.
"Kita belum bisa memastikan, yang pasti kita hanya menangani dari akibat atau gejala yang muncul. Kebetulan di rumah sakit tidak ada muntahan, sehingga yang kita lakukan penanganan secara kegawatannya. Karena sampel makanan dan muntahan itu ada di sekolah," jelasnya.
2. Pemkab Malang konfirmasi bahwa SPPG Mangunrejo memiliki SLHS

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Budiar Anwar datang langsung untuk melihat para siswa MTS Al Khalifah yang dirawat di RSUD Kanjuruhan. Ia menyampaikan kalau biaya pengobatan seluruh siswa akan ditanggung oleh Pemkab Malang.
"Kami akan melakukan pendalaman ke SPPG dan menunggu hasil laboratorium. SPPG ini juga sudah (mengantongi SLHS), SPPG Mangunrejo. Tadi ada 1 sampel makanan yang dibawa, tapi itemnya banyak. Yang diteliti mulai dari sambal makanan, kemudian muntahan dan sebagainya," jelasnya.
Namun ia mengatakan belum bisa memastikan kelanjutan SPPG Mangunrejo kedepannya seperti apa. Pasalnya keputusan untuk menutup SPPG ada di tangan pemerintah pusat.
"Baru pertama kali di Kabupaten (ada keracunan MBG), jadi harus tunggu hasil lab. Tempat masak juga sudah diambil (untuk diperiksa)," jelasnya.
3. Para siswa telah dipulangkan dari RSUD Kanjuruhan

Lebih lanjut, Budiar menjelaskan kalau saat ini para siswa sudah berangsur membaik. Ia menjelaskan kalau para siswa akan dipulangkan hari ini.
"Sudah berangsur baik, mau dipulangkan hari ini. Sekian 16 suswa dan 2 guru, sama keluhannya yaitu mual-mual. Semua dirawat di sini dan tidak rawat inap," pungkasnya.