Musim Hujan di Jatim Maju di Sejumlah Wilayah, Ini Rinciannya!

- BMKG: Musim hujan di Jawa Timur lebih cepat dari biasanya
- Wilayah selatan dan barat Jatim sudah diguyur hujan sejak akhir September
- Puncak musim hujan diprediksi terjadi antara Desember 2025 hingga Januari 2026
Surabaya, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda menyebut sebagian besar wilayah Jawa Timur telah memasuki awal musim hujan lebih cepat dari biasanya. Berdasarkan data Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Timur, awal musim hujan tahun 2025-2026 di sejumlah daerah terjadi lebih awal atau maju dari kondisi normal, sementara sebagian lainnya tetap sesuai pola tahunan.
Prakirawan BMKG Kelas I Juanda Rendy Irawadi membenarkan bahwa sebagian besar daerah di Jawa Timur kini sudah mulai diguyur hujan dengan intensitas yang meningkat dalam beberapa hari terakhir. “Iya betul, sebagian besar wilayah Jatim sudah masuk musim hujan. Sebagian besar maju, lainnya normal,” ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (23/10/2025).
Dari peta prakiraan BMKG, wilayah yang mengalami awal musim hujan lebih awal di antaranya meliputi wilayah selatan dan barat Jawa Timur, seperti Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, dan sebagian wilayah Malang yang mulai turun hujan sejak akhir September hingga awal Oktober 2025. Sementara wilayah tengah dan utara seperti Nganjuk, Jombang, Bojonegoro, Gresik, Lamongan, dan Mojokerto, diprediksi menyusul pada pertengahan hingga akhir Oktober.
Beberapa wilayah lainnya seperti Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan Probolinggo bagian pesisir diperkirakan baru akan mengalami awal musim hujan pada awal hingga pertengahan November 2025. Sedangkan sebagian kecil wilayah di Situbondo bagian utara dan Sumenep, awal musim hujan diprediksi terjadi antara akhir November hingga awal Desember.
Menurut Rendy, kemajuan musim hujan ini dipengaruhi oleh pergerakan aktif Madden Julian Oscillation (MJO), serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan selatan Jawa yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
“Kondisi atmosfer saat ini cukup mendukung pembentukan awan hujan, terutama di wilayah selatan Jatim. Itulah sebabnya curah hujan mulai meningkat dan beberapa wilayah mengalami hujan sedang hingga lebat,” jelasnya.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mulai mengantisipasi potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, yang umumnya sering terjadi pada periode peralihan menuju puncak musim hujan.
“Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan longsor di wilayah rawan,” tambah Rendy.
BMKG memprediksi puncak musim hujan di Jawa Timur akan terjadi antara Desember 2025 hingga Januari 2026 dengan curah hujan bulanan mencapai kategori menengah hingga tinggi. Masyarakat diimbau untuk memeriksa saluran air, memastikan sistem drainase berfungsi baik, serta berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan ketika hujan deras terjadi.
“Perubahan cuaca saat ini cukup dinamis. Jadi masyarakat perlu terus memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG agar bisa lebih siap menghadapi kondisi hujan yang intens,” pungkas Rendy.