Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cuaca Buruk, Petani Cabai dan Tomat di Ngawi Gagal Panen

Kondisi tanaman tomat di Di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo Ngawi yang rusak. IDN Times/Riyanto.
Kondisi tanaman tomat di Di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo Ngawi yang rusak. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Cabai dan tomat rusak karena hujan deras dan angin kencang
  • Petani cabai hanya bisa mengais sisa buah yang masih bisa dijual, harga cabai turun drastis
  • Tomat dibiarkan membusuk di lahan, harga anjlok dan petani menanggung kerugian tanpa tahu kapan bisa bangkit
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ngawi, IDN Times – Hujan deras disertai angin kencang yang terus mengguyur Kabupaten Ngawi Jawa Timur membuat para petani di Kecamatan Jogorogo, kehilangan harapan. Tanaman cabai dan tomat yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi keluarga kini rusak, busuk, bahkan mati sebelum sempat dipanen. Gagal panen pun tak terelakkan, meninggalkan kesedihan dan kerugian mendalam bagi para petani.

1. Cabai busuk sebelum panen, petani hanya bisa pasrah

Kondisi tanaman cabai di Di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo Ngawi yang rusak. IDN Times/Riyanto.
Kondisi tanaman cabai di Di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo Ngawi yang rusak. IDN Times/Riyanto.

Di Desa Brubuh, sebagian besar petani cabai keriting hanya bisa mengais sisa buah yang masih bisa dijual. Daun dan batang tanaman mereka rebah disapu angin, sementara buah cabai membusuk karena terlalu sering diguyur hujan. “Awalnya tumbuh bagus, tapi begitu hujan dan angin datang terus-menerus, cabai kami mati satu per satu. Rugi besar, kembali modal saja sulit,” kata Muhtarom, Kepala Desa Brubuh, dengan nada getir, Kamis (23/10/2025).

Harga cabai keriting di tingkat petani kini hanya sekitar Rp35 ribu per kilogram, sementara di pasar masih Rp38 ribu–Rp40 ribu. Namun tingginya harga tak banyak berarti, karena hasil panen yang bisa dijual nyaris tak seberapa.

2. Tomat dibiarkan membusuk di lahan

Kondisi tanaman tomat di Di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo Ngawi yang rusak. IDN Times/Riyanto.
Kondisi tanaman tomat di Di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo Ngawi yang rusak. IDN Times/Riyanto.

Nasib lebih pilu dialami petani tomat di Desa Ngrayudan. Tanaman mereka yang semula hijau lebat kini berubah jadi lahan yang suram. Buah-buah tomat yang memerah terpaksa dibiarkan membusuk di tanah karena tak laku dijual. “Kalau cuaca begini, kami bingung mau tanam apa. Tomat rusak semua, harga tinggal Rp1.500 per kilo. Kadang malah tidak ada yang mau beli,” tutur Andang Riyadi, petani tomat yang kini hanya bisa menatap ladang kosongnya.

Padahal, sebelumnya harga tomat bisa mencapai Rp20 ribu per kilogram. Kini, dengan harga yang anjlok dan hasil panen yang gagal, petani hanya bisa menanggung kerugian tanpa tahu kapan bisa kembali bangkit.

3. Harapan terakhir di tengah ladang yang sepi

Kondisi tanaman cabau petani di Di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo Ngawi yang rusak. IDN Times/Riyanto.
Kondisi tanaman cabau petani di Di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo Ngawi yang rusak. IDN Times/Riyanto.

Para pedagang pun ikut merasakan dampaknya. “Sekarang cabai masih Rp38 ribu sampai Rp40 ribu, tapi stoknya makin sedikit. Tomat malah turun jadi Rp4 ribu, karena kualitasnya jelek,” kata Prapto, pedagang sayur di Jogorogo.

Hujan yang tak berhenti tak hanya menghancurkan tanaman, tapi juga semangat banyak petani kecil. Mereka berharap cuaca segera bersahabat agar bisa kembali menanam dan memulihkan ekonomi keluarga. “Yang kami mau cuma satu, cuaca kembali normal. Supaya kami bisa menanam lagi dan nggak gagal panen terus,” ucap Muhtarom lirih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

24 Siswa dan Guru MTS di Malang Keracunan MBG

23 Okt 2025, 19:18 WIBNews