Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Upacara Wulan Kapitu, Gunung Bromo Ditutup 2 Hari

Foto Gunung Bromo(pixabay.com/PublicDomainPictures)

Malang, IDN Times - Masyarakat Tengger akan melaksanakan upacara Wulan Kapitu di bulan Januari 2025 ini. Oleh karena itu, Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan menutup kawasan Gunung Bromo.

1. BB TNBTS akan tutup Gunung Bromo pada 27-28 Agustus 2025

Gambar Bromo (Foto drone)

Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha membenarkan jika pada upacara Wulan Kapitu yang diselenggarakan masyarakat Tengger. Keputusan ini juga telah tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor: PG.1/T.8/TU/KSA.5.1/B/01/2025 tentang Pembatasan Kunjungan Wisata Alam dan Kegiatan Masyarakat Pada Wulan Kapitu 2025. Oleh karena itu, mereka akan menutup Gunung Bromo pada 27 Januari 2025 pukul 15.00 WIB sampai 28 Januari 2025 pukul 23.59 WIB. Penutupan ini merupakan upaya untuk menghormati adat istiadat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tengger.

"Saat Wulan Kapitu, .asyarakat Tengger akan menjalankan ritual puasa mutih selama satu bulan penuh. Sehingga penutupan ini dilakukan dalam rangka menghormati adat dan budaya Masyarakat Tengger pada Wulan Kapitu, kecuali kalau ada kedaruratan," terangnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (4/1/2025).

Rudijanta mengatakan kalau Gunung Bromo akan dibuka kembali pada 29 Januari 2025. Wisatawan bisa mulai masuk ke Gunung Bromo pada pukul 01.00 WIB.

2. Seluruh jalur masuk Gunung Bromo akan ditutup oleh BB TNBTS

Potret pemandangan indah Gunung Bromo. (freepik.com/jcomp)

BB TNBTS akan membatasi akses kendaraan dari arab Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang hanya sampai wilayah Jemplang. Sementara kendaraan dari arah Kabupaten Probolinggo akan dibatasi sampai Cemorolawang. Sementara dari arah Kabupaten Pasuruan akan di-stop sampai Wonokriti.

"Meskipun Gunung Bromo ditutup, wisata Ranu Regulo akan tetap dibuka. Jadi wisatawan bisa jadikan Ranu Regulo sebagai alternatif," ujarnya.

3. BB TNBTS minta wisatawan hormati ada istiadat masyarakat Tengger

Ilustrasi open trip wisata Gunung Bromo (pexels.com/Dio Helmy Ardham)

Lebih lanjut, Rudijanta meminta wisatawan untuk menghormati adat istiadat masyarakat Tengger dengan tidak memaksa masuk ke kawasan Gunung Bromo. Pasalnya masyarakat Tengger adalah masyarakat lokal yang sejak lama mendiami kawasan sekitar Gunung Bromo.

"Kami harapkan masyarakat, pengunjung, pelaku jasa wisata, dan pihak-pihak terkait untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Jangan sampai memaksakan masuk dan harap menunggu sampai Gunung Bromo dibuka kembali," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us