Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sepanjang Tahun 2025 Unesa Tangani 8 Kasus Perundungan

Ilustrasi Perundungan. IDN Times/ istimewa
Ilustrasi Perundungan. IDN Times/ istimewa
Intinya sih...
  • Unesa menangani 8 kasus perundungan sepanjang tahun 2025
  • Kasus kekerasan fisik dan psikis yang dilakukan berulang menjadi perhatian utama
  • PPKIS Unesa rutin menyebar survei jemput bola untuk mengidentifikasi mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Sepanjang tahun 2025, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menangani 8 kasus perendungan. Berbagai upaya pun dilakukan kampus agar kasus perundungan tak berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala Sub Direktorat Pencegahan, Penanganan Kekerasan dan Isu Strategis (PPKIS) Unesa, Imam Pasu Purba mengatakan, kasus kekerasan yang paling sering dilaporkan di PPKIS adalah kekerasan seksual dan kekerasan dalam hubungan kekasih. Namun, tidak memungkiri PPKIS juga kerap menerima kasus perundungan. "Laporan terkait perundungan itu terjadi antara mahasiswa," ujarnya, Jumat (24/10/2025).

Imam menyebut, kasus perundungan yang kerap dilaporkan adalah kekerasan fisik dan psikis yang dilakukan berulang. Perundungan yang paling menonjol adalah mengucilkan, penolakan, intimidasi, membuat perasaan tidak nyaman dan menghina di depan umum.

"Satu korban yang kami dampingi misalnya, dia dirundung dia cenderung menutup diri dan kemudian merasa tidak nyaman ketika datang ke kampus," ungkap dia.

Tanda-tanda awal menjadi korban kekerasan yang paling sering ditemui biasanya adalah sering menutup diri. Kemudian, lebih sering murung dari biasanya.

"Tanda-tanda awal menjadi korban perundungan biasanya menutup diri. Misalnya biasanya dia ceria kemudian tiba-tiba murung, atau biasa suka berbaur tiba-tiba mengurung diri," tuturnya.

Dari 8 kasus yang ditangani PPKIS yang ditangani Unesa, dampak psikologi yang ditimbulkan mayoritas masih kategori ringan. Tidak ada kasus yang sampai menimbulkan trauma. "Ada perasaan tidak nyaman tertolak lantas kemudian ada menghindari teman-teman yang melakukan perundungan itu dampak psikologisnya," kata dia.

Mencegah kasus perundungan di kampus, PPKIS Unesa rutin menyebar survei jemput bola untuk mengidentifikasi mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental. Kemudian, PPKIS Unesa akan memberikan pendampingan dan konseling.

"Kami memastikan setiap fakultas tersisir, memastikan anak-anak itu mendapatkan konseling yang sudah kami siapkan dan kami fasilitasi dan itu gratis," terang dia.

PPKIS Unesa juga menyiapkan kanal yang bersifat rahasia. Mahasiswa yang hendak melapor dan melakukan konseling akan dijaga kerahasiaannya. "Kami pastikan pelapor melalui kanal itu yang mendaftarkan diri untuk konseling kita jaga kerahasiaannya," tuturnya.

Melalui berbagai seminar, webinar dan kegiatan lainnya, kampus selalu mengajak mahasiswa untuk saling peduli, membangun empati dan peduli terhadap sesama. Saat ada temannya yang tidak baik-baik saja, maka mereka bisa membantu untuk melapor ke PPKIS.

"Ada beberapa mahasiswa yang berhasil, kemudian kami deteksi, oleh karena temannya yang mengantarkan. Teman kos begitu, memang ini harus gotong royong, kepedulian itu harus dibangun antar mahasiswa. Dan ketika seseorang menjadi korban ada rasa belas kasih dan empati," ucapnya.

Imam menuturkan, budaya kampus yang perlu diperbaiki untuk mengindari perundungan adalah tidak menormalisasi kekerasan verbal baik antar mahasiswa maupun di dalam organisasi. Termasuk saat massa pelaksanaan orientasi pengenalan kehidupan kampus (Ospek).

"Menyadarkan mahasiswa khususnya, bahwa kekerasan fisik itu harus betul-betul dihindari, mereka harus memiliki SOP, berjalannya organisasi yang ramah kepada mahasiswa atau anggota dan memitigasi sedemikian rupa jangan sampai ada kekerasan verbal. Karena menghilangkan budaya senioritas itu menjadi tantangan tidak mudah juga di kampus, saat ini kami konsen di situ dan pak rektor memiliki visi yang kuat di antikekerasan," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Sepanjang Tahun 2025 Unesa Tangani 8 Kasus Perundungan

24 Okt 2025, 20:46 WIBNews