Sempat Ada Ledakan, Bengkel Las dan Depot Air di Surabaya Terbakar
- Bengkel las dan depot air di Surabaya terbakar pada Selasa siang karena korsleting listrik, menyebabkan suara ledakan dan api membesar.
- Pemilik bengkel sedang mengantar air minum ke rumah warga saat kebakaran terjadi, sementara 13 unit mobil pemadam kesulitan masuk karena akses jalan yang sempit.
- Luas bangunan yang terbakar adalah lima kali 15 meter tanpa korban jiwa, dengan perkiraan kerugian mencapai jutaan Rupiah.
Surabaya, IDN Times - Bengkel las yang juga depot isi ulang air minum kemasan di Jalan Putra Bangsa, Surabaya, ludes terbakar Selasa (29/07/2025) siang. Sebelum kebakaran terjadi, sempat ada suara ledakan.
Diduga, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik. Kebakaran yang terjadi ini sempat membuat warga panik karena berada di pemukiman padat penduduk.
Salah satu warga yang rumahnya di dekat lokasi mengatakan, sempat mendengar ada suara ledakan. Tak lama ia melihat ada api membesar di tempat tersebut. "Saya sedang bekerja di proyek bangunan di samping bengkel itu, Tiba-tiba saya mendengar ledakan keras, diikuti percikan api yang langsung membesar dan membakar seluruh bangunan," ungkapnya
Sepengetahuannya, bengkel las sekaligus depot air minum itu sempat ditinggal pergi oleh pemiliknya. Saat tiba di lokasi, pemilik mendapati tempat usahanya terbakar. "Saat itu, pemilik bengkel sedang mengantar air minum kemasan ke rumah warga," Katanya.
Kabid Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya, Wasis Sutikno mengatakan, pihaknya menerjunkan 13 unit mobil pemadam kebakaran. Mobil pemadam sempat mengalami kesulitan masuk karena jalanan menuju tempat kejadian sempit.
"Memang agak sulit karena akses jalan yang sempit, hanya mobil kecil yang bisa masuk. Namun, setelah sekitar satu jam, api berhasil dipadamkan," jelas Wasis.
Luas seluruh bangunan tersebut adalah lima kali 15 meter. Luas yang terbakar adalah seluruh bagian bangunan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Terapi kerugian diperkirakan mencapai jutaan Rupiah. "Korban jiwa nihil," pungkas dia.
