Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ramadan 2025, Harga Cabai hingga Ayam Potong Naik

Ilustrasi pembeli cabai di Pasar Tradisional. (IDN Times/ Bramanta Pamungkas)

Malang, IDN Times - Memasuki bulan Ramadan 1446 Hijriah atau Maret 2025, sejumlah bahan pokok di pasar-pasar tradisional Kota Malang mengalami kenaikan. Kenaikan paling signifikan terjadi pada harga cabai rawit.

1. Harga cabai rawit naik dari Rp80 ribu per kilogram menjadi Rp100 ribu per kilogram

ilustrasi cabai rawit (pexels.com/Mark Stebnicki)

Lonjakan bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan di Kota Malang adalah cabai rawit, hal ini dibenarkan oleh salah seorang pedagang di Pasar Mergan Kota Malang, Robi (35). Ia mengatakan jika kenaikan mencapai Rp20 ribu dibandingkan sebelum ramadan.

"Sebelumnya puasa harga cabai masih Rp80 ribu per kilogram, sekarang sudah Rp100 ribu per kilogram. Memang cukup berat kalau buat warung yang belinya kiloan, tapi kalau ibu rumah tangga biasanya beli Rp10 ribu saja," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (3/3/2025).

2. Harga ayam potong juga mengalami kenaikan meski tak signifikan

Kondisi Pasar Mergan Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Sementara itu, salah seorang pembeli bernama Tari (29) mengatakan kalau tidak hanya cabai rawit yang mengalami kenaikan. Harga ayam potong juga naik meskipun tidak signifikan, Harga ayam potong yang awalnya Rp30 ribu per kilogram kini menjadi Rp32 ribu.

"Kalau ayam memang harganya tidak naik signifikan, ya wajar karena memasuki ramadan. Biasanya momen ramadan dan idul fitri akan ada lonjakan," jelasnya.

3. Warga berharap lonjakan harga tidak terus terjadi

Seorang pedagang cabai di Pasar Karangayu Semarang tengah menata dagangan cabainya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Tari berharap jika pada ramadan dan idul fitri tahun ini lonjakan harga tidak terus terjadi, pasalnya biasanya lonjakan harga akan signifikan saat menjelang idul fitri. Ia berharap pemerintah melakukan sesuatu agar harga bahan pokok tetap stabil.

"Kalau memang harga terus meroket, ya kita cari alternatif lain. Misalnya mengurangi belanja ayam, atau mengganti dengan telur. Selama masih mampu dibeli ya dibeli, kalau tidak ya cari alternatif," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us