Prof Madyan Jabat Rektor Unair, Target Selesaikan Pengangguran Terdidik

- Prof Madyan dilantik sebagai Rektor Unair periode 2025-2030
- Menargetkan menyelesaikan masalah pengangguran terdidik dan hilirasisi riset di perguruan tinggi
- Ia berusaha meningkatkan prestasi Unair, peringkat dunia Unair, dan jumlah guru besar di Unair
Surabaya, IDN Times - Prof. Dr Muhammad Madyan telah resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Airlangga (Unair) periode 2025-2030, Selasa (17/6/2025). Ia menargetkan akan menyelesaikan masalah pengangguran terdidik. Berdasarkan data BPS menunjukkan pada tahun 2023, tingkat pengangguran terbuka di kalangan lulusan sarjana mencapai 5,18 persen. Jumlah tersebut meningkat dari 4,8 persen pada tahun sebelumnya.
Prof Madyan menyebut ada berbagai masalah di peruguruan tinggi salah satunya soal pengangguran terdidik. Untuk itu, selama menjabat nanti, dia akan menyelesaikan persmasalahan tersebut. "Tingginya angka pengangguran yang terdidik ya, tentu saja ini menjadi suatu problem kita bersama dan itu nanti akan kita carikan solusinya, bagaimana agar pengangguran yang terdidik itu bisa kita minimalisirkan," ujarnya di Kampus C Unair.
Selain masalah pengangguran terdidik, masalah perguruan tinggi lainnya adalah soal hilirasisi riset. Salah satu upaya mengatasi masalah tersebut adalah berkolaborasi dengan industri. "Kolaborasi dengan industri tentunya yang kita harapkan," kata dia.
Tak hanya mengatasi masalah di perguruan tinffi, pihaknya juga tentu akan mempertahankan capain prestasi Unair. Di samping itu, dirinya juga berusaha meningkatkan prestasi. "Saya mungkin harus mempertahankan capaian Unair yang begitu luar biasa ini. Dan nanti berusaha untuk meningkatkan lagi, baik itu dari segi Tri Dharma perguruan tinggi," ujarnya.
Ia menargetkan, pada kemimpinnnya, peringkat dunia Unair bisa meningkat. Unair saat ini menduduki peringkat 308 dalam QS World University Rankings (QS WUR). "Aktivitas dari kegiatan kita Tri Dharma Perguruan Tinggi itu bisa meningkatkan ranking," ujarnya.
Ia juga memastikan, akan terus berusaha untuk meningkatkan jumlah guru besar di Unair. Unair, setiap tahun telah menambah guru besar dengan jumlah yang cukup banyak. "Pada 2015 saat saya pertama kali menjabat sebagai Wakil Rektor 2, itu kan kalau nggak salah guru besarnya ada 12 persenan. Tapi sekarang Alhamdulillah, bisa meningkat sampai sekitar 18 persen. Targetnya 20 persen dulu, dan juga akan terus mendorong guru besar," jelasnya.
Prof Madyan sendiri terpilih sebagai rektor Unair setelah mengikuti tahapan pemilihan, mulai dari penjaringan, uji masyarakat kampus, hingga rapat pleno Majelis Wali Amanat (MWA). Penetapan tersebut berlangsung dalam rapat pemilihan rektor oleh MWA Unair 5 Mei 2025. Dari total 30 anggota MWA, sebanyak 27 memberikan suara, sedangkan 3 anggota tidak hadir. Hasil pemungutan suara pemilihan rektor menunjukkan, M Madyan memperoleh dukungan terbanyak dengan 13 suara, Koko Srimulyo dengan 9 suara, dan Dwi Setyawan dengan 4 suara. Satu suara tercatat sebagai abstain.