Pengemis Lansia di Magetan Simpan Uang Lebih dari Rp10 Juta

- Kakek 79 tahun di Magetan diam-diam mengemis selama 5 tahun dan berhasil menyimpan lebih dari Rp10 juta uang tunai
- Uang disimpan di kantong rahasia yang dijahit di bajunya karena takut dirampas oleh orang tak dikenal
- Setelah dievakuasi, Wagimun dipulangkan ke keluarganya dan berencana untuk berhenti mengemis serta memulai usaha kecil-kecilan
Magetan, IDN Times – Siapa sangka, seorang kakek berusia 79 tahun yang biasa terlihat mengemis di depan minimarket kawasan Selosari, Magetan, ternyata menyimpan uang tunai puluhan juta rupiah di balik bajunya. Fakta ini terungkap setelah petugas Dinas Sosial Magetan bersama Satpol PP mengevakuasi pria yang diketahui bernama Wagimun, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plaosan.
1. Ngemis diam-diam selama bertahun-tahun

Kakek Wagimun mengaku telah mengemis selama kurang lebih lima tahun. Dengan cara duduk dan menaruh gelas plastik di depannya, ia menerima uang dari para pejalan kaki maupun pengunjung minimarket. Lokasi favoritnya adalah depan Alfamart Jalan Iwo Jonegoro. Meski terlihat sederhana, ternyata penghasilan yang dikumpulkan tidak main-main.
"Tadi kami cek, beliau bawa uang tunai sebanyak Rp10.402.000 yang disimpan di kantong-kantong kecil di balik bajunya," ujar Sutrisno, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Magetan.
2. Uang disimpan di kantong rahasia

Wagimun, menyembunyikan uangnya dalam saku-saku rahasia yang dijahit di bajunya. Ia mengaku menyimpannya sendiri karena takut dirampas oleh orang tak dikenal. Bahkan saat dievakuasi, Wagimun awalnya enggan menunjukkan isi kantong bajunya hingga dibujuk petugas.
"Beliau takut uangnya diambil orang, jadi selalu dibawa ke mana-mana. Bahkan saat kami mau membuka bajunya, beliau sempat menolak," tambah Sutrisno.
3. Dipulangkan ke keluarga

Usai dibersihkan, diberi pakaian layak, dan makan siang, Wagimun akhirnya dipulangkan ke keluarganya di Plaosan. Pihak keluarga, terutama keponakannya, mengaku masih sanggup merawat sang kakek. Dinsos berharap kasus ini menjadi yang terakhir dan Wagimun tidak kembali mengemis di jalanan.
"Beliau bilang ingin berhenti mengemis dan mulai membuat makanan untuk lansia atau berjualan kecil-kecilan. Kita akan pantau terus," pungkas Sutrisno.
Masih dalam waktu yang sama, petugas juga mengevakuasi seorang perempuan dengan kondisi memprihatinkan di lokasi berbeda. Setelah dibersihkan dan ditanya identitas, perempuan tersebut ternyata warga Kecamatan Taman, Kota Madiun. Ia pun langsung dikembalikan ke shelter milik Dinas Sosial Kota Madiun.
Fenomena pengemis bermodal besar ini membuka mata banyak pihak soal pentingnya pengawasan dan pembinaan sosial di ruang publik.