Pelajaran Indera Perasa, Modus Guru MI di Surabaya Cabuli Muridnya

Surabaya, IDN Times - Suasana riuh mengantarkan anak-anak salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Surabaya masuk ke dalam ruang kelas, Rabu (22/2/2023). Semuanya tampak normal, seolah tak ada peristiwa besar apapun. Kondisi ini berbeda dengan beberapa hari lalu. Kala itu, beberapa wali murid datang untuk protes karena anaknya menjadi korban pencabulan gurunya sendiri.
MI itu berada di Kapas Madya, Tambaksari Surabaya. Siapa sangka, di sekolah berbasis ilmu agama itu, ternyata salah satu gurunya telah berbuat sesuatu yang tidak baik kepada murid-murinya sendiri. Sang guru bermodus mengajarkan pelajaran indera perasa. Guru berinisial AR (32) itu telah dipecat oleh pihak sekolah pada 15 Februari 2023. Ini setelah wali murid datang dan memprotes pihak sekolah.
Kepada IDN Times, Kepala MI, Alaika Habibur Rachman mengatakan, anak-anak itu bercerita kepada orang-orang tuanya bahwa mereka mendapat pelajaran untuk merasakan sayuran berupa timun dengan mata tertutup hasduk. Sebelum diminta merasakan buah-buahan mereka diundi memakai media tipe-X. Ketika ada satu anak yang mendapatkan undian, Mereka akan di bawa ke sebuah ruangan.
"Terus tangannya diikat pakai hasduk, anak-anak pakai atribut lengkap (Pramuka). Sama oknum guru suruh merasakan buah apa sayur apa sambil matanya tertutup," ujar Alaika ditemui, Rabu (22/2/2023).
Salah satu korban bahkan bercerita kepada orang tuanya sempat melihat AR membetulkan celana usai diminta merasakan sayuran. Orang tua korban menduga, anaknya telah dilecehkan.
"Tiga wali murid datang melapor ke sekolah," ungkapnya.
Atas laporan itu, Alaika kemudian memanggil AR untuk meminta keterangan. AR tidak mengaku, ia hanya menangis. "Saya marah, saya gebrak meja. Akhirnya pak AR cuma bisa nunduk terbata-bata minta maaf, matanya berkaca-kaca," kata dia.
Alaika sendiri tak menyangka, AR bisa berbuat demikian. AR adalah satu-satunya guru pengajar laki-laki di MI itu, selama ini dikenal sebagai guru yang baik dan taat beribadah.
"Tanggal 16 (Februari) wali murid ke sini demo saya bilang sudah diberhentikan. Kalau mau lanjut proses hukum di luar ranah saya," tutur dia.
Pihaknya pun berkomitmen untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di Sekolah. Mereka akan memasang CCTV di sejumlah ruangan. "Kami akan pasang CCTV di semua ruangan, kami juga beri peringatan keras kepada semua guru," pungkasnya.