Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG20250824153042.jpg
Lokasi pengamen di Surabaya hanyut di Sungai Jagir. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Intinya sih...

  • Pengamen di Surabaya hanyut di Sungai Jagir setelah panik melihat petugas Satpol PP patroli.

  • Korban masih dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan, termasuk personel Satpol PP yang ikut masuk ke sungai.

  • Pencarian dilakukan dengan perahu dan gerakan air karena kesulitan penyelaman akibat lumpur, kayu, dan ranting di sungai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Pengamen di Surabaya berinisial R (20) hanyut di sungai Jagir, Wonokromo, Surabaya diduga menceburkan diri karena panik melihat ada petugas Satpol PP patroli, Minggu (24/8/2025) pukul 01.35 WIB Korban hingga kini masih dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan.

Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya, Linda Novanti mengatakan, R masuk ke dalam sungai setelah panik melihat ada petugas Satpol PP. Tetapi, ia memastikan saat itu petugas tidak sedang mengejar R.

"Gak lagi dikejar Satpol PP, tapi dia melihat ada Satpol PP, tapi tidak dikejar. Jadi lari sendirian sendirinya," ujar Linda ditemui di posko SAR dekat lokasi kejadia.

Melihat R masuk ke dalam sungai, ada personel Satpol PP yang juga ikut masuk ke dalam sungai tersebut. Personel Satpol PP tersebut kini sedang dirawat di RSUD dr M Soewandhie.

"Malah ada teman Satpol PP yang berusaha nolong dan sekarang juga sedang di rawat di RSUD M Soewandhie," ungkapnya.

Linda menyebut, setelah insiden pengamen tenggelam, pihaknya langsung menerjunkan anggota untuk melakukan pencarian. Pencarian dimulai sekitar pukul 01.35 dini hari.

"Kita turunkan perahu ada empat, dari PMK, dari BPBD, dari Basarnas, ada juga relawan. Kalau personel saya enggak hitung ya, ada sekitar 50-an gitu. Karena cukup banyak dari relawan dari macam-macam bersama juga," ungkap Linda.

Linda mengungkap, pencarian dilakukan dengan membuat gerakan air menggunakan perahu. Hal ini agar jika korban di bawah permukaan, bisa muncul ke atas.

"Sudah tiga empat kali lah kami hari ini turun. Kalau ini sih kami main dua perahu di sini dan dua perahu di sana. Pola ini sama seperti yang sebelumnya. Kami coba buat semacam gerakan air supaya kemudian mungkin korban itu bisa muncul lagi," terang dia.

Kesulitan pencarian kali ini adalah kondisi permukaan sungai yang dipenuhi lumpur, kayu hingga ranting. Hal itu membuat tim SAR sulit melakukan penyelaman.

"Arusnya tenang pagi-pagi. Cuman pada saat air dibuka di sana lumayan deras sih. Tapi sekarang kan pintu airnya ditutup," pungkasnya.

Editorial Team