Tawuran di Lahan Sengketa Surabaya, Polisi Pastikan Tak Ada Aksi Lanjutan

- Kapolrestabes Surabaya memastikan tak ada aksi lanjutan tawuran di Jalan Embong Malang Surabaya.
- Tawuran terjadi karena kesalahpahaman dan pengaruh alkohol, namun konflik antar kelompok telah meredam.
- Polisi telah melakukan mediasi dan menyiagakan personel untuk mencegah aksi lebih anarkis.
Surabaya, IDN Times - Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Setiawan memastikan tak ada aksi lanjutan Surabaya pasca dua kelompok pecah di Jalan Embong Malang Surabaya, Minggu (24/8/2025). Hal ini setelah pihaknya melakukan mediasi.
Lutfhie mengatakan, tawuran tersebut terjadi karena salah paham. Kesalahpahaman ini bertambah karena di antara mereka ada yang terpengaruh alkohol.
"Memang awalnya karena ada selisih paham diduga karena mabuk mungkin ada yang tersinggung. Kemudian saling lempar batu dari dua kelompok ini tapi kemudian sudah bisa kita redam situasinya," ujarnya.
Luthfie memastikan, konflik antar dua kelompok itu telah meredam. Ia memastikan, tawuran antar keduanya tak akan kembali pecah.
"Saat ini masing masing kelompok kembali ke titik masing masing kelompok. Sudah kita yakinkan mereka tidak ada gerakan tambahan," tuturnya.
Pihaknya juga telah melakukan mediasi. Kedua kelompok tersebut pun diminta berkomitmen untuk tak melakukan aksi lanjut.
"Saat ini sedang dilakukan mediasi di polres untuk sama sama buat komitmen tidak akan ada aksi lanjutan atau kegiatan lanjutan," jelasnya.
Lutfhie juga memastikan tak ada pihak yang diamankan. 270 Personel polisi telah disiagakan sehingga aksi tak semakin meluas.
" Gak ada (yang diamankan). Ini sementara tadi baru lempar lemparan untung petugas cepat datang dan mencegah terjadinya kegiatan yang lebih anarkis. Kita bisa cegah itu semua. Saat ini kita siagakan sebanyak dua kompi untuk menyekat di masing masing lokasi dan kita yakinkan babwa semua sudah clear aman," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, tawuran terjadi di Jalan Embong Malang Surabaya, Minggu (24/8/2025) dini hari. Diduga, tawuran tersebut terjadi antar dua kelompok yang dipicu oleh salah paham soal sengketa lahan.
Di antara mereka bahkan ada yang membawa senjata tajam. Hal itu menyebabkan, adanya korban yang mengalami luka-luka.
Kapolsek Genteng AKP Grandika Indera Waspada mengatakan, tawuran terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Kejadian berawal dari sekelompok orang yang berjaga di lokasi sengketa sambil minum alkohol.
Sekelompok orang tersebut minum alkohol sambil bernyanyi dengan keras. Mereka kemudian ditegur, tetapi tidak terima. "Awalnya salah paham di sini. Karena di informasi awal, karena sambil minum-minum, kemudian nyanyi dengan suara keras, awalnya ditegur tidak terima," ujarnya.
Insiden tersebut sempat selesai setelah ditengahi oleh polisi. " Tapi habis itu sudah kita tengahi, disini sudah selesai," ujarnya
Tetapi, kesalah pahaman itu ternyata tak benar-benar selesai. Kelompok seberang ternyata berkumpul di sebuah minimarket Jalan Tegalsari bersama pimpinan mereka.
"Kemudian ada pimpinan dari salah satu pihak, mau konfirmasi juga ke sini. Kemudian berkumpulah di depan minimarket, di wilayah Tegalsari. Berkumpulah kelompok itu di situ," ungkapnya.
Kelompok itu juga sedang minum-minuman keras. Polisi sudah berusaha untuk mencegah mereka bentrok.
"Kemudian karena sudah rame di sana, kami datang. Kemudian posisinya juga mabuk juga ternyata mereka kan. Akhirnya memaksa untuk datang ke sini. Kita komunikasikan ke pimpinannya agar bisa ketemu. Pimpinannya sudah setuju, tapi ternyata anak buahnya, yaitu tadi dalam pengaruh alkohol kan," jelasnya.
Tetapi, konflik tak bisa dihindarkan. Tiba-tiba aksi saling lempar pun terjadi. "Terjadi lemparan-lemparan, sudah sempat kita redam. Kita komunikasikan antar pimpinan. Pimpinannya sudah setuju, lagi-lagi anak buahnya yang tidak setuju. Sudah sempat mundur, akhirnya dari kelompok sini keluar," sebutnya.
Grandika membenarkan bahwa di antara mereka juga ada yang membawa senjata tajam. Ia belum bisa memastikan apakah ada korban yang terluka. "Iya (ada yang membawa senjata tajam). Ini masih di dalami . Tadi kami juga dapat informasi, ada. Untuk resminya kita belum tahu," pungkas dia.