Pasuruan, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyesalkan adanya tragedi SDN Gentong 1 Pasuruan yang ambruk, Selasa (5/11) lalu. Ia menegaskan tidak bisa menerima adanya kejadian seperti ini.
"Saya melihat ini adalah suatu hal yang tidak bisa saya terima," tegas Nadiem saat di SDN Gentong 1 Pasuruan, Kamis (7/11).
Nadiem meminta semua pihak melakukan sinergi, mulai dari kota/kabupaten, provinsi hingga pusat. Ia mengajak gotong royong mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Indonesia.
"Semua harus bergotong royong memastikan hal ini tidak terjadi lagi (SD ambruk," katanya.
Menteri termuda di kabinet Indonesia Maju ini menambahkan, keamanan siswa saat kegiatan belajar mengajar (KBM) menjadi yang utama. Ia tidak mau kejadian di SDN Gentong 1 Pasuruan membuat trauma siswa di sekolah lain.
"Karena keamanan murid dan orang tua itu harus nomor satu, agar kita bisa belajar dengan aman dan senang," kata Nadiem.
Terkait kejadian di SDN Gentong 1 Pasuruan, lanjut Nadiem, pihaknya telag mengirim inspektorat untuk menginvestigasinya. Mantan CEO Go-Jek ini ingin mengetahui kebenaran dugaan perencanaan yang tak sesuai spesifikasi penyebab salah satu gedung SD ambruk.
"Saya sudah mengirim tim saya inspektorat untuk segera melakuan investigasi, apa yang terjadi agar segera merencankan bagaimana bersama-sama bisa menghindari agar tidak terjadi lagi," terang Nadiem.
Sebelumnya, gedung depan SDN Gentong 1 Pasuruan ambruk pukul 08.30, Selasa (5/11). Gedung yang ambruk ada empat kelas yaitu kelas 2A, 2B, 5A dan 5B. Akibat kejadian ini, dua orang tewas. Yakni satu siswa, IA (8) dan guru Sevina Arsy Wijaya (19). Sementara 13 orang lainnya luka-luka