Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Modifikasi Cuaca di Jatim Kembali Dilakukan, Redam Ancaman Ini

Cuaca ekstrem sepekan kedepan diprediksi akan melanda wilayah Madiun Raya. IDN Times/Riyanto.
Cuaca ekstrem sepekan kedepan diprediksi akan melanda wilayah Madiun Raya. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Jawa Timur menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi ancaman cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.
  • Tim telah menuntaskan tiga sorti penerbangan untuk menyemai garam ke awan guna mengendalikan intensitas hujan dan mencegah banjir, longsor, serta puting beliung.
  • Operasi ini dijadwalkan berlangsung hingga 16 September 2025 dengan rencana awal memperpanjang jika kondisi cuaca ekstrem belum mereda.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Jawa Timur bergerak cepat menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim resmi menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan dukungan BNPB dan BMKG.

Plh Kalaksa BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, menyebut operasi ini merupakan hasil koordinasi langsung Gubernur Jawa Timur dengan Kepala BNPB dan Kepala BMKG. “Alhamdulillah hari ini kita sudah melaksanakan OMC, yaitu operasi modifikasi cuaca. Dan kita berterima kasih kepada BNPB dan BMKG,” ujar Andhika, Senin (15/9/2025).

Hingga hari ini, tim telah menuntaskan tiga sorti penerbangan untuk menyemai garam ke awan. Strategi ini diharapkan bisa mengendalikan intensitas hujan, sehingga potensi banjir, longsor, hingga puting beliung dapat ditekan seminimal mungkin.

"Harapan kami dengan adanya operasi ini dapat memitigasi cuaca ekstrim yang sedang melanda Provinsi Jawa Timur,” tegasnya.

Meski begitu, setiap penerbangan modifikasi cuaca tetap menunggu rekomendasi cuaca dari BMKG. “Hari ini rencana penerbangan enam, tapi sampai jam ini belum terbang karena kita masih memantau kondisi cuaca. Nanti seandainya cuaca memungkinkan, kita ngikutin perintah dari teman-teman BMKG, lalu kita terbang,” jelas Andhika.

Operasi ini dijadwalkan berlangsung hingga 16 September 2025, namun BPBD siap memperpanjang bila kondisi cuaca ekstrem belum mereda. “Rencana awal sampai tanggal 16 September, tapi kita juga melihat kondisi cuaca berikutnya,” tambahnya.

BMKG sebelumnya telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi melanda 22 kabupaten/kota. Daerah tersebut antara lain, Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Madiun, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Blitar, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Mojokerto.

Wilayah-wilayah ini diminta meningkatkan kewaspadaan karena berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang bisa memicu bencana hidrometeorologi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Bus Kecelakaan di Probolinggo Tercatat Laik Jalan dan Sesuai Manifest

15 Sep 2025, 13:45 WIBNews