Mobil Pikap Maut di Malang Melaju Kecepatan 70 Km/Jam Saat Hujan

Malang, IDN Times - Satlantas Polres Malang akhirnya merampungkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan maut di Jalan Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Minggu (11/06/2023) pukul 15.00 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah kendaraan mobil pikap jenis Daihatsu Grand Max dengan tiga kendaraan sepeda motor dan menyebabkan empat orang kehilangan nyawa.
Hasil olah TKP menyebutkan jika mobil bak terbuka tersebut memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi di tengah kondisi jalan yang basah akibat hujan deras. Lalu insiden terjadi di depan Kantor Bank Mandiri Pakis.
1. Satlantas Polres Malang mengungkapkan jika mobil pikap melaju dengan kecepatan 70Km/jam di Jalan Raya Desa Asrikaton

Kasatlantas Polres Malang, AKP Agnis Juwita Manurung membeberkan jika kendaraan mobil pikap jenis Daihatsu Grand Max melaju dengan kecepatan 70Km/jam di tengah-tengah jalan yang basah akibat hujan deras. Sopir mobil tersebut diketahui bernama Didit warga Desa Ngebruk, Poncokusumo, Kabupaten Malang.
"Kecepatan pikap indikasinya hampir 70 Kilometer/jam, sopir sudah kita amankan. Hasil pemeriksaan tidak ada kandungan alkohol, tapi kalau hal-hal lain (narkoba) masih kita dalami," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (12/06/2023).
Selain itu, kondisi jalan yang memang hampir setiap hari dipadati kendaraan membuat jumlah korban jiwa mencapai empat orang. Diketahui jika Didit menabrak tiga kendaraan sepeda motor dengan jumlah korban lima orang.
2. As mobil patah membuat sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya dan menabrak 3 sepeda motor di TKP

Agnis menjelaskan jika dugaan penyebab kecelakaan adalah mobil pikap yang dikendarai Didit melaju dengan kecepatan tinggi di tengah hujan saat melintasi Jalan Raya Desa Asrikaton. Kemudian sesampainya di depan Bank Mandiri Pakis, as kendaraan patah sehingga mobil tidak bisa dikendalikan. Mobil pikap yang berjalan dari arah barat atau dari Kota Malang menuju timur atau Kecamatan Pakis ini kemudian oleng ke kanan, dari arah berlawanan ada 3 kendaraan sepeda motor.
"Dugaan sementara karena kecepatan tinggi kemudian as mobil pikap itu patah, ditambah lokasi kejadian sedang hujan deras. Kemudian kendaraan (mobil pikap) dari arah barat ke timur menabrak sepeda motor yang melintas dari arah berlawanan, ada tiga kendaraan sepeda motor," jelasnya.
Akibatnya satu keluarga asal Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang yang mengendarai sepeda motor Honda Revo atas nama Slamet Riyadi (50), Khoirul Ummah (38), dan MSH yang belum genap satu tahun tewas di lokasi. Satu korban tewas lainnya adalah Nia Istiharoh (29) warga Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang yang mengendarai sepeda motor Yamaha Fino. Sementara 1 pengendara Honda Beat atas nama Zidny Nur Diana (25) warga Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang selamat tapi mengalami patah kaki kanan.
3. Para korban sudah menggunakan helm, tapi parahnya kecelakaan membuat mereka tidak selamat di TKP

Agnis menjelaskan jika seluruh korban, kecuali korban yang masih bayi sebenarnya sudah menggunakan helm. Tapi mobil yang melaju sangat kencang membuat jumlah korban jiwa tidak bisa ditekan. Hasilnya sebanyak 4 orang meninggal dunia dari total 5 korban dalam kecelakaan ini.
"Sebenarnya semua sudah menggunakan helm, tapi kemungkinan terbentur (parah). Sampai saat ini masih kita dalami, karena kendaraannya juga seluruhnya rusak berat," tuturnya.
Benturan yang dialami oleh para korban terindikasi sangat parah. Apalagi tiga kendaraan sepeda motor yang terlibat kecelakaan hampir tidak berbentuk lagi. Oleh karena itu, pihak sopir kini telah diringkus oleh Satlantas Polres Malang.