Mentan Temukan 7 Perusahaan MinyaKita Curang di Surabaya

Surabaya, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (Sidak) MinyaKita di Pasar Tambakrejo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/3/2025). Dalam sidak tersebut pihaknya menemukan ada tujuh perusahaan yang menjual MinyaKita tak sesuai takaran.
Amran bersama Satgas Pangan, Staf Kepresidenan dan Sekertaris Daerah (Sekda) Pemprov Jatim melakukan pengukuran terhadap beberapa MinyaKita dengan kemasan 1 liter. Dalam temuannya, masih banyak kemasan 1 liter yang berisi 700 mililiter, 800 hingga 900 mililiter.
"Kami menemukan bahwa semua perusahaan ini tidak menyediakan minyak dalam ukuran yang seharusnya. Bahkan ada yang hanya berisi 700 ml," ujar Amran.
Sesuai ketetapan pemerintah tentang harga eceran tertinggi (HET), setiap takaran satu liter Minyakita ditetapkan dengan harga Rp15.700. Sementara berdasarkan temuan sejumlah sidak yang dilakukan, ditemukan adanya praktik kecurangan dalam mengurangi takaran Minyakita. Mentan Amran menegaskan bahwa praktik ini sangat merugikan masyarakat dan meminta Satgas Pangan untuk segera menindaklanjuti temuan ini.
"Kami harap Satgas Pangan segera mengambil tindakan tegas. Ini adalah bentuk kecurangan yang tidak bisa ditoleransi," tambahnya.
Sementara itu, Wamentan Sudaryono menyatakan bahwa temuan ini baru sebatas kualntitas atau volume minyak saja, belum mencakup aspek kualitas. Untuk itu, selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pengecekan kualitas Minyakita.
"Saya kira yang dilihat volume, kita belum cek mutunya. Baru volume saja kita lihat ada segelintir pengusaha yang serakah mengorbankan, menari-nari di atas pnderitaan rakyat kita” tuturnya.
Di waktu yang sama, Satgas Pangan Mabes Polri, Brigjen Pol Djoko Prihadi, memastikan bahwa Bareskrim Polri sudah menindaklanjuti temuan ini secara menyeluruh. Kini sudah ada 10 orang telah ditetapkan tersangka atas kasus kecurangan tersebut.
"Kami sudah bergerak ke seluruh pasar untuk melakukan sidak, terutama terkait Minyakita. Sudah ada 10 tersangka di seluruh Indonesia. Lewat sidak pasar di sini, kami temukan 7 perusahaan yang terlibat," katanya.
Pihaknya akan terus melakan penelusuran mengenai kasus kecurangan MinyaKita ini. Hal ini mengetahui pelaku-pelaku lain yang terlibat.
"Saat ini kami telusuri apakah ada jaringan lebih luas yang beroperasi di seluruh negeri. Kami akan menindak tegas pelanggar untuk melindungi masyarakat," pungkasnya.