Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengintip Tradisi Pindapata Umat Buddha di Tulungagung

Umat memberi sedekah kepada Bikkhu di Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Sejumlah calon Bikkhu atau Samanera di Vihara Buddha Loka Theravada Tulungagung mengikuti tradisi Pindapata. Tradisi ini dilakukan jelang perayaan Hari Raya Tri Suci  Waisak. Mereka berjalan kaki sekeliling Vihara dan mengumpulkan sedekah makanan dari umat, sebagai simbol kebersamaan, kerendahan hati, dan saling berbagi.

Dalam tradisi ini, mereka berjalan sesuai dengan rute yang telah ditentukan sembari membawa mangkuk makanan yang juga dikenal sebagai "patta" untuk mengumpulkan sumbangan berupa makanan atau dana dari masyarakat.

1. Rangkaian perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak

Umat memberi sedekah kepada Bikkhu di Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Pembina rohaniawan Vihara Buddha Loka Theravada, Pandita Sugianto menjelaskan, tradisi ini merupakan salah satu rangkaian perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak. Selama ini Bikkhu telah memberikan bimbingan rohani kepada umat. Sedangkan umat diwajibkan memenuhi empat kebutuhan para Bikkhu yakni sandang, papan, pangan dan obat-obatan.

"Dalam tradisi Pindapata ini umat memberikan sedekah berupa makanan kepada para Bikkhu,” ujarnya, Minggu (11/5/2025).

2. Bentuk penghormatan murid kepada guru

Umat memberi sedekah kepada Bikkhu di Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tradisi Pindapatta bukan sekadar aktivitas seremonial, tetapi juga bagian dari praktik spiritual. Tradisi ini merupakan wujud sanghadana atau ungkapan hormat dari murid kepada sang guru. Mereka berharap mendapat berkah setelah memberi sedekah tersebut.

"Umat yang memberi sedekah akan mendapat buahnya, seperti berkah kesehatan, kekuatan serta rezeki yang mengalir halal,” terangnya.

3. Rangkaian terakhir sebelum detik detik Waisak

Umat memberi sedekah kepada Bikkhu di Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tradisi ini merupakan rangkaian terakhir yang dilakukan umat Buddha sebelum besok mereka akan melakukan ritual detik-detik Waisak. Mereka memperingati saat Buddha Gautama mencapai penerangan agung. Ritual ini dilakukan dengan menggelar upacara Pradaksina yakni dengan mengelilingi altar sebanyak 3 kali.

Kita berharap dalam momen Tri Suci Waisak ini bisa semakin kokoh dan kuat secara keyakinan dan melakukan dharma sang buddha dengan lebih baik sesuai dengan tujuan kita meraih kebahagiaan yang abadi,” pungkasnya 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us