Korban Perdagangan Organ Asal Jawa Barat, Meninggal Dunia di Madiun

Madiun, IDN Times – Setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Griya Husada Madiun, sejak 20 Juni 2024, korban perdagangan organ tubuh asal Jawa Barat, yang dikenal dengan inisial CWT, dinyatakan meninggal dunia pada Jumat pagi, (2/8/2024) kemarin.
1. Korban bertahan dengan satu ginjal

Informasi tersebut disampaikan oleh pendamping korban, Surasto Pramuji. Selama masa perawatan, CWT hanya bertahan hidup dengan satu ginjal saja.
"Korban menghembuskan nafas terakhir pada Jumat pagi. Saya mendapat info tersebut dari pihak rumah sakit," ujar Surasto pada Selasa, (6/8/2024).
Menurut Surasto, sebelum wafat, kondisi pernapasan CWT mulai menunjukkan tanda-tanda kritis. Tim medis telah berusaha semaksimal mungkin, namun takdir berkata lain.
"Tuhan berkehendak lain. Korban sudah cukup membuka mata saya untuk tetap setia mengabdi dan membela harkat martabat kemanusiaan, terutama kaum lemah, miskin, tak berdaya, yang dipinggirkan, rentan seperti kaum perempuan dan anak-anak," ungkapnya.
2. Pendamping kesulitan urus jenazah

Wafatnya CWT meninggalkan duka mendalam dan simpati dari berbagai pihak. Namun, Surasto mengaku menghadapi kesulitan dalam mengurus jenazah CWT karena keterbatasan dana. Ia memutuskan untuk mengkremasi jenazah korban agar abunya bisa diambil suatu saat nanti dan dimakamkan di dekat makam ayahnya di Bekasi.
"Maksud saya, supaya abunya bisa saya ambil suatu saat nanti ketika sudah ada rezeki ke Madiun, untuk dimakamkan dekat makam ayahnya di Bekasi," jelasnya.
3. Pendamping berharap ada bantuan

"Dari rumah sakit sudah ada informasi biaya kremasi sebesar Rp 7 juta. Sekarang saya harus mencari dana dulu untuk kremasi dan guci sebagai wadah abu yang sederhana," tambahnya.
Surasto berharap ada uluran bantuan dari para donatur agar bisa segera membawa pulang jenazah CWT dan memakamkannya di tempat yang layak.
"Saya berdoa semoga Tuhan menerima semua kebaikan dan bakti CWT, dan semoga ia abadi dalam kedamaian di sisi-Nya," pungkasnya.