Korban Mutilasi di Ngawi Tinggalkan 2 Buah Hati yang Masih Kecil

Ngawi, IDN Times – Uswatun Khasanah (29), merupakan korban mutilasi warga Desa Sidoadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar yang jasadnya ditemukan dalam sebuah koper merah di Ngawi. Sosok yang dikenal keluarga sebagai ibu tangguh dan pekerja keras yang selama lima tahun terakhir bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung untuk menghidupi anak-anaknya.
1. Korban miliki dua anak yang masih kecil

Korban telah lama bercerai dan dikaruniai dua buah hati yang masih kecil-kecil. Anak laki-laki dan perempuan berusia 7 tahun dan 10 tahun. Selama bekerja di Tulungagung, anak-anaknya tinggal di Blitar di bawah asuhan kerabatnya, Ana Yuliani.
"Selama bekerja, saya yang mengasuh kedua anaknya. Anak-anaknya masih kecil, dan selama ini korban selalu berusaha memenuhi kebutuhan mereka," ungkap Ana saat berada di RSUD dr. Soeroto, Ngawi, Jumat (24/1/2025).
Hendri Suprapto, ayah tiri korban, turut menyampaikan harapan agar kasus ini segera terungkap. "Apa yang dilakukan kepada UH ini sangat tidak manusiawi. Kami ingin pelaku segera ditangkap," ujar Hendri dengan penuh emosi.
2. Hilang kontak sejak Senin

Masih menurut Ana, korban hilang kontak sejak hari Senin (20/1/2025). Telepon darinya dan Hendri tidak direspons. Kemudian kekhawatiran mereka terjawab saat polisi mengonfirmasi bahwa jasad dalam koper merah yang ditemukan di Ngawi adalah Uswatun Khasanah.
"Polisi menyampaikan identitas korban dari tindik di pusar, sandal, gelang, serta tahi lalat di pinggang kirinya. Ternyata jasad dalam koper itu adalah ibu dari dua anak yang selama ini saya asuh," ujar Ana, terisak.
3. Sosok korban di mata keluarga

Keluarga saat ini tengah mempersiapkan pemulangan jenazah korban ke Blitar untuk dimakamkan. Peristiwa tragis ini meninggalkan duka mendalam, terutama bagi kedua anak korban yang kini kehilangan sosok ibu mereka.
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap siapa pelaku di balik kejahatan keji ini. Keluarga dan masyarakat berharap keadilan bisa ditegakkan bagi korban, seorang ibu tangguh yang berjuang keras demi keluarganya hingga akhir hayat.