Ketum PBNU Tegaskan Tak Ada Musyawarah Luar Biasa

Surabaya, IDN Times - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menggelar rapat kordinasi bersama dengan seluruh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia di Hotel Bumi Surabaya, Sabtu (30/11/2024). Rapat tersebut, membahas tentang langkah PBNU usai pelaksanaan pemilihan kepala daerah hingga kabar tentang adanya musyawarah luar biasa (MLB).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum meyakini kebenaran beredar isu adanya MLB yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Sebab, di dalam internal PBNU selama ini tak ada masalah.
"Sebenarnya sampai sekarang kita masih belum cukup yakin, ini beneran atau cuma iseng, karena kelihatannya nggak ada apa-apa kok tiba-tiba ada MLB, nggak ada hujan nggak ada angin semuanya," ujarnya ditemui di Hotel Bumi.
Menurutnya, kabar MLB adalah upaya sebagian orang untuk menganggu integritas organisasi. Integritas organisasi selama ini telah dicapai oleh PBNU merupakan upaya bersama selama lima tahun. Oleh sebab itu, pihaknya tak mau apa yang telah dicapai kemudian diganggu oleh pihak lain.
"Integritas organisasi yang telah kita capai selama ini adalah upaya bersama selama tiga tahun ini dan hasilnya bisa dirasakan seluruh jajaran NU, ini kerja keras jajaran seluruh kepengurusan. Tentu saja tidak mau kerja keras ini diganggu oleh siapapun. Kalau ngotot ngomong MLB, silahkan," imbuh dia.
Gus Yahya menyebut, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) seluruh Indonesia bahkan menolak adanya MLB tersebut. Sebab, MLB tak memiliki alasan yang jelas.
"Sebagian besar PWNU dan PCNU ndak ada yang mau, sudah jelas ndak mau, mereka sudah bekerja keras untuk membangun integritas organisasi sedemikian rupa mereka tidak mau diganggu. Mereka ingin semua ini terus sampai berhasil disempurnakan," pungkas dia.
Ditanya soal kabar MLB dilakukan karena sekelompok orang kecewa dengan PBNU yang disebut ingin meraih PKB, Gus Yahya menegaskan, urusannya dengan PKB adalah PBNU sebagai masyarakat sipil yang mengartikulasi kepada lembaga politik.
"Kedua ini adalah organisasi yang berbeda, siapapun, mau PKB atau siapapun atau pengamen atau gelandangan atau siapa saja yang mau bikin sesuatu dengan mengklaim sebagai MLB itu serangan kepada organisasi. Organisasi akan menanggapinya dengan semestinya," pungkas dia.
Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Tengah ,KH Abdul Ghaffar Rozin mewakili seluruh PWNU mengatakan, seluruh PWNU di Indonesia menolak MLB. Sebab, menurutnya MLB diganggap sebagai upaya segelintir orang untuk memecah PBNU.
"Sejarah telah mencatat bahwa setiap upaya percobaan untuk mengadakan muktamar luar biasa yang dilakukan oleh digelintir orang, tidak pernah berhasil karena tidak sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah dan budaya organisasi," sebutnya.
Oleh karena itu, PWNU di seluruh Indonesia menyatakan bahwa mereka tetap tegak lurus pada organisasi. PWNU se-Indonesia tetap membersamai PBNU untuk membuat kebijakan-kebijakan yang strategis.
"Kami terus melangkah dan tetap istiqomah dalam membuat kebijakan-kebijakan strategis, dalam rangka meningkatkan fitrahnya kepada masyarakat bangsa dan negara," pungkas dia.