Kasus DBD di Magetan Melonjak, Puluhan Orang Terjangkit

Magetan, IDN Times – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mewabah di Kabupaten Magetan Jawa Timur. Kali ini belasan warga di Desa Sumberagung, Kecamatan Plaosan, terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aides Aegypti ini, memicu kekhawatiran masyarakat setempat.
1. Awal gejalanya demam tinggi

Salah satu pasien yang saat ini masih menjalani perawatan di Puskeks Sumberagung bernama Tohari, mengungkapkan bahwa dirinya mulai merasakan gejala pada Sabtu (21/12/2024) dengan demam tinggi, badan pegal, dan kesulitan tidur. "Akhirnya saya diperiksa dan dirawat di Puskesmas sejak Selasa (24/12/2024)," ujarnya.
Ia juga menyebut keluarganya dan tetangganya turut terdampak, sehingga jumlah kasus di lingkungan tersebut mencapai 15 hingga 20 an orang.
Sementara itu ketua RT 14 Desa Sumberagung, To'in, mengonfirmasi bahwa wilayah RT 14 dan RT 04 menjadi zona terdampak paling parah. “Sebagian warga dirawat di RSUD dr. Sayidiman, sebagian lagi di Puskesmas, sementara lainnya memilih rawat jalan. Warga juga sudah melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan dan pembasmian nyamuk dewasa secara swadaya,” ungkapnya.
2. Beberapa kasus terjadi di lingkungan kerja

Kepala Puskesmas Sumberagung, dr. Erwin Muhammad Fauzi, memastikan situasi ini masih terkendali dan belum tergolong Kejadian Luar Biasa (KLB). "Kami telah melakukan fogging di area terdampak. Syukurnya, tidak ada pasien yang menunjukkan gejala pendarahan. Saat ini hanya ada satu pasien yang masih dirawat di puskesmas," ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan melalui langkah 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang sampah) dan menghindari gigitan nyamuk, baik di rumah maupun di tempat kerja.
"Beberapa kasus diduga terjadi akibat gigitan nyamuk di lingkungan kerja," tambahnya.
3. Warga diminta waspada

Ia mengingatkan warga Plaosan khususnya Sumberagung untuk lebih waspada. Penggunaan lotion antinyamuk dan pemasangan kelambu di tempat tidur juga disarankan sebagai langkah perlindungan tambahan.
"Dengan langkah pencegahan yang efektif, diharapkan lonjakan kasus DBD ini segera teratasi, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas tanpa rasa khawatir," pungkasnya.