Malang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengungkapkan jika api di Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan. Meskipun demikian pemadaman menggunakan helikopter atau water bombing masih dilakukan untuk proses pendinginan.
BPBD Jawa Timur memperkirakan jika kebakaran Gunung Bromo telah menghanguskan ratusan hektare lahan. Menurutnya, kerugian atas kebakaran ini sangat luar biasa.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto mengungkap jika ratusan lahan telah ludes terbakar di Gunung Bromo. Namun, jumlah ini belum pasti dan kemungkinan akan lebih luas lagi.
"Untuk luas kebakaran diprediksi BPBD Jawa Timur mencapai 500 hektare. Tapi data resminya akan dipetakan lebih rinci oleh teman-teman TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (15/9/2023).
Ia menjelaskan jika masih ada beberapa titik bara api. Sehingga masih dilakukan pendinginan dengan menggunakan helikopter atau water bombing. Oleh karena itu, tim gabungan masih berjaga-jaga di sekitar Blok Jemplang Jalan Bromo Semeru, Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
"Beberapa titik di Jemplang masih terlihat masih ada bara api. Kemudian di wilayah Tosari kita juga lakukan water bombing. Dan kita lakukan cek kembali di sekitar Watugede," jelasnya.
Gatot menjelaskan jika cuaca di Gunung Bromo hari ini cerah. Sehingga jalannya water bombing bisa dilaksanakan lancar tanpa hambatan. Selain itu angin juga tidak terlalu kencang membuat upaya pendinginan berjalan mudah.
"Water bombing kita maksimalkan hari ini, setidaknya bisa sampai 50 kali sorty atau pelepasan water bombing. Sehingga titik-titik bara tidak memunculkan api setelah water bombing ini. Semoga sampai sore bisa dimaksimalkan water bombing," bebernya.
Ia berharap hari ini upaya pendinginan bisa berjalan lancar hingga sore hari. Sehingga bara api yang tersisa bisa benar-benar padam.
Lebih lanjut, Gatot mengungkapkan jika hari ini sebanyak 26 orang dikerahkan untuk berjaga di Blok Jemplang. Mereka bersiaga untuk mengantisipasi jika ada api susulan. Ia mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah berjuang memadamkan api di Gunung Bromo.
"Kalau untuk pemadaman lewat darat selalu melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA). Kemudian tentu ada TNBTS dan BPBD," pungkasnya.