Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

TNBTS Akui Memulihkan Ekosistem Gunung Bromo Tidak Mudah

Kebakaran di Gunung Bromo. (Dok. BB TNBTS)

Malang, IDN Times - Kebakaran di Gunung Bromo sudah mencapai 274 hektare. Akibatnya wilayah Bromo Tengger Semeru diisolasi dengan menutup 4 pintu masuk di antaranya di Coban Trisula di Kabupaten Malang, Wonokitri di Kabupaten Pasuruan, Cemorolawang di Kabupaten Probolinggo, dan Senduro di Kabupaten Lumajang.

Kebakaran luas membuat masyarakat mempertanyakan apakah ekosistem Gunung Bromo akan bisa dikembalikan. Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengatakan jika pemulihan ekosistem di Gunung Bromo akan memakan waktu lama.

1. Pemulihan flora di Gunung Bromo membutuhkan waktu sebulan setelah memasuki musim hujan

Kebakaran di Bukit Teletubbies Bromo. (Dok. BB TNBTS)

Kepala BB TNTBS, Hendro Widjanarko mengungkap jika memulihkan ekosistem di Gunung Bromo tidak akan mudah. Mereka kini memfokuskan diri pada pemulihan flora di Gunung Bromo. Ini sulit karena saat ini masih musim kemarau di Indonesia.

"Rumput ilalang di Gunjng Bromo bisa tumbuh alami setelah musim penghujan. Setidaknya setelah sebulan terkena hujan akan tumbuh lagi," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (15/9/2023).

Akan tetapi, hingga pertengahan September 2023 belum ada tanda-tanda hujan turun. Ini menjadi tantangan karena potensi kebakaran bisa terjadi kembali.

2. BB TNBTS akan mulai menanam pohon untuk memulihkan ekosistem Gunung Bromo

View rumah warga Tengger di kawasan Bromo. (Unsplash/Fauzan Fayhullah)

BB TNBTS mengatakan kalau merekanjuga akan mulai menanam tanaman endemik untuk memulihkan ekosistem Gunung Bromo. Pohon-pohon yang ditanam mulai dari Cemara Gunung, Mentigi, Kesemek, dan lainnya.

Hendro mengatakan merekabtidak bisa sembarangan menanam pohon. Karena tidak semua pohon bisa tumbuh di dataran dengan ketinggian 1.500 Mdpl hingga 2.400 Mdpl.

"Yang bagus itu cemara gunung karena bertahan dari kebakaran. Kita kiga berencana menanam beberapa jenis pohon asli seperti Mentigi, pohon ini bisa bertahan dan terlihat masih hijau," bebernya.

3. BB TNBTS menyebut pemulihan ekosistem Gunung Bromo tidak bisa instan

Warga Tengger saat menaiki kuda di Bromo. (Unsplash/Muhammad Arief)

Lebih lanjut, Hendro mengungkapkan jika pemulihan ekosistem Gunung Bromo tidak bisa instan. Memerlukan waktu karena dampak kebakaran yang memang cukup dahsyat. Ditambah kebakaran membuat tanah menjadi gersang sehingga sukit ditanami kembali.

"Memang memerlukan upaya dan waktu untuk memulihkan ekosistem di Gunung Bromo. Tapi kita sekarang usahakan kembali menanam tanaman asli," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us