Kakek 76 Tahun di Situbondo Tewas Dikeroyok Keponakan

Jember, IDN Times – Kaji Madun, kakek berusia 76 tahun di Situbondo, Jawa Timur, meninggal dunia usai menjadi korban penganiayaan dua orang kakak beradik berinisial S (43) dan HB (27). Mirisnya, kedua pelaku adalah keponakan dari Kaji Madun sendiri. Korban meninggal dunia setelah dipukul di bagian kepala dengan pipa besi oleh tersangka.
1. Mencoba menengahi sengketa tanah

Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Momon Suwito Pratomo membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, penganiayaan tersebut bermula saat keponakannya sedang ribut soal batas tanah. Kaji Midun kala itu mencoba melerai. Bukannya berterimakasih, kedua pelaku malah marah kepada korban.
Mereka mendatangi rumah korban dan melakukan penganiayaan. Korban dipukul menggunakan besi di bagian kepala lalu jatuh bersimbah darah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nahas nyawanya tidak tertolong. “Cekcok itu berlanjut sampai akhirnya terjadi pengeroyokan oleh kedua tersangka,” katanya, dikutip pada Kamis (24/8/23).
2. Usai membunuh korban, tersangka kabur

Setelah melakukan pengeroyokan, kedua pelaku kemudian pulang dan bersembunyi. Kabar penganiayaan kakek itupun menyebar luas di lingkungan ia tinggal hingga akhirnya tersiar bahwa si kakek tewas. Mendengar hal tersebut, kedua tersangka ini mencoba melarikan diri ke luar kota.
“Keduanya sempat berusaha kabur setelah tahu bahwa korban meninggal dunia di rumah sakit,” sambungnya.
3. Pelaku akhirnya ditangkap dalam persembunyian

Setelah keluarga korban melaporkan kejadian tersebut, polisi segera melakukan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi. Hanya berselang 13 jam dari peristiwa pengeroyokan, kedua pelaku dapat dibekuk tanpa melakukan perlawanan.
“Berkat informasi dari masyarakat, kedua pelaku berhasil kita tangkap sekitar 13 jam setelah kejadian dilaporkan ke SPKT Polres Situbondo,” katanya.
















