Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo Nunggu Diresmikan Jokowi

Malang, IDN Times - Jembatan Kaca Seruni Point di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo belum dioperasikan akhir tahun ini. Destinasi baru di kawasan Gunung Bromo itu masih menunggu diresmikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada awal Januari 2024.
1. Jembatan Kaca Seruni Point akan diresmikan pada awal Januari 2024

Meskipun belum bisa menikmati Jembatan Kaca Bromo pada akhir tahun 2023, tapi wisatawan tidak perlu menunggu lama untuk bisa menikmati panorama Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pasalnya Presiden Jokowi dipastikan akan meresmikan jembatan ini pada awal Januari 2023.
"Ini dikarenakan peresmian tetap merupakan kewenangan pemerintah pusat. Jembatan kaca akan diresmikan pada awal Januari 2023," terang Kepala Balai Besar (BB) TNBTS, Hendro Widjanarko saat dikonfirmasi pada Senin (18/12/2023).
Namun Hendro tidak menjelaskan secara detail tanggal peresmian Jembatan Kaca Bromo. Menurutnya jadwal peresmian tersebut menyesuaikan jadwal agenda Jokowi.
2. Jembatan Kaca Seruni Point diklaim bisa menahan beban 100 orang

Lebih lanjut, Hendro menyampaikan jika Jembatan Kaca Bromo telah melalui uji coba untuk menahan beban. Jembatan ini diklaim telah lulus uji untuk menahan beban sekitar 9 ton. Artinya jembatan ini tetap aman meskipun dinaiki 100 orang sekaligus.
"Ketebalan kaca sebesar 2,5 centimeter dengan panjang jembatan 120 meter, dan lebar jembatan 1,5 meter sampai 3 meter. Jembatan ini juga berdiri di atas ketinggian 80 meter," jelasnya.
Ia meyakinkan jika jembatan ini aman untuk dilewati oleh wisatawan karena dilengkapi double protection steel yang merupakan baja galvanis dengan cat epoxy agar mencegah karat. Jadi ia meyakinkan tidak akan ada tragedi seperti di Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Banyumas, pasalnya di sana ketebalan kaca hanya 1,2 centimeter.
3. Jembatan Kaca Seruni Point akan dibatasi 30-50 orang saat pembukaan

Lebih lanjut, Jembatan Kaca Bromo akan membatasi jumlah wisatawan saat pembukaan. Mereka hanya akan memperbolehkan 30 sampai 50 orang dalam tiap sesinya.
"Pengunjung akan dibatasi 30 menit untuk menikmati jembatan kaca. Setelah itu gantian dengan dibatasi hanya 30 sampai 50 orang tiap sesinya," tandasnya.
Terakhir, Hendro berharap Jembatan Kaca Bromo akan menjadi ikon baru wisata Gunung Bromo. Sehingga wisatawan lebih betah untuk mengunjungi Gunung Bromo dan kembali lagi saat liburan selanjutnya.