Ini Penyebab Bus Pariwisata Gagal Hindari Kecelakaan di Tol Malang

Malang, IDN Times - Polres Malang akhirnya menetapkan sopir truk bernama Sigit Winarno (65) Warga Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro sebagai tersangka kasus kecelakaan maut di Km 77+200 Tol Pandaan-Malang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang yang menewaskan 4 orang dan 48 lainnya luka-luka. Polisi menyampaikan jika 2 korban sudah dipulangkan, 18 korban menjalani rawat jalan, dan 28 sisanya rawat inap.
1. Bus Pariwisata Tirta Agung gagal menghindari kecelakaan karena ada bus lain di lajur kiri

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan kalau posisi truk awalnya terhenti di KM 78+100 sampai mundur tidak terkendali sejauh 800 meter dan masuk ke lajur kanan tol yang mengarah dari Surabaya ke Malang. Kemudian terjadi benturan dengan bus pariwisata Tirta Agung di lajur kanan.
"Ternyata bus kesulitan menghindari truk karena di lajur kiri ada kendaraan lain yaitu bus warna putih, sehingga tabrakan tidak terelakkan. Titik benturan ada di bagian kiri belakang truk dan bagian kanan depan bus, dan kerusakan paling parah ada pada bagian kanan depan bus yang merupakan posisi kemudi. Jadi memang luka paling parah dialami oleh sopir bus Tirta Agung," terangnya saat konferensi pers pada Rabu (25/12/2024).
Kholis juga mengatakan jika tidak ada jejak pengereman pada bus pariwisata. Kemudian berdasarkan hasil Traffic Accident Analysis juga menunjukkan bahwa tidak ada perlambatan hingga terjadinya benturan.
"Kita bisa melihat kecepatan bus ada di kecepatan 82 Km dan tidak ada perlambatan hingga benturan. Asumsi kami sopir bus tidak sempat mengerem karena terkejut di depannya ada truk yang mundur tidak terlendali, ditambah posisi kecelakaan ada di tikungan yang menanjak," imbuhnya.
2. Dari CCTV terlihat tersangka mengejar truknya dan terjatuh di tengah jalan tol

Kemudian Kholis juga menunjukkan CCTV bahwa saat menghentikan truknya, tersangka sempat memasang ganjalan berupa kayu di ban depan sebelah kanan. Setelah itu ia masuk lagi untuk mengambil sesuatu di pintu kiri, kemudian saat turun dan berjalan ke sisi kiri truk, kendaraan itu melaju mundur tak terkendali.
"Sopir truk sempat mengejar, tapi dia kemudian terjatuh. Lalu ia mencoba berdiri, mencoba mengejar namun truk sudah terlalu jauh. Sopir lalu berjalan ke arah truk tapi kejadian kecelakaan sudah terjadi," bebernya.
"Seharusnya dalam kondisi ini, mesin truk dimatikan dan posisi perseneling masuk gigi 1. Kemudian harusnya ganjal ban dipasang di ban belakang, karena posisi beban muatan ada di bagian belakang," sambungnya.
3. Ternyata ganjalan kayu yang dibawa tersangka pecah yang membuat truk berjalan mundur tak terkendali

Lebih lanjut, Kholis memperlihatkan ganjalan ban yang dibawa tersangka ternyata telah pecah. Hal ini yang membuat truk berjalan mundur tak terkendali. Menurutnya ganjalan ini tidak mampu menahan truk besar yang mengangkut muatan 11,2 ton.
"Kalau kita lihat kondisi ganjal ini tentunya tidak proporsional. Kita bisa lihat kondisi kayu yang sudah berusia dan lapuk. Kemudian yang diganjal hanya satu sisi, yaitu bagian depan kanan. Nanti kami juga akan melakukan pengecekan pada ganjalan ban ini," pungkasnya.