Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bantuan Chromebook dari Kemendikbud di SMPN 1 Ngelames. IDN Times/Riyanto.

Intinya sih...

  • Dua unit Chromebook di SMPN 1 Nglames rusak, tidak dapat digunakan secara penuh

  • SMPN 2 Nglames masih kurang perangkat, siswa terpaksa harus berbagi pakai

  • Kasus di Madiun menjadi contoh distribusi dan perawatan bantuan Chromebook yang belum merata dan maksimal

Madiun, IDN Times – Program digitalisasi sekolah lewat bantuan Chromebook dari Kemendikbud seharusnya jadi angin segar bagi dunia pendidikan. Namun, realitanya di lapangan masih jauh dari ideal. Di Kabupaten Madiun, dua sekolah penerima bantuan menunjukkan potret berbeda: ada yang kekurangan perangkat, ada pula yang tak bisa digunakan karena rusak.

1. Dua unit Chromebook di SMPN 1 Nglames rusak

Bantuan Chromebook dari Kemendikbud di SMPN 1 Ngelames. IDN Times/Riyanto.

Sejak tahun ajaran 2020/2021, SMP Negeri 1 Nglames menerima 45 unit Chromebook. Tapi kini, dua di antaranya rusak di bagian layar dan dibiarkan tak terpakai. "Rusak di bagian layar. Jadi nggak bisa digunakan,” ujar Kepala Sekolah Iriani Takaria, Kamis (17/7/2025).

Meski mayoritas perangkat masih berfungsi, penggunaannya tetap dilakukan secara bergilir antara guru dan siswa. Seluruh unit disimpan di laboratorium komputer, namun belum ada perbaikan untuk unit yang rusak.

2. SMPN 2 Nglames masih kurang

Bantuan Chromebook dari Kemendikbud di SMPN 2 Ngelames. IDN Times/Riyanto.

Kondisi berbeda terjadi di SMP Negeri 2 Nglames. Dari sisi kualitas, semua perangkat bantuan yang mereka terima masih berfungsi dengan baik. Namun jumlahnya tidak memadai.

"Total siswa kami 479 anak, jadi ya jelas masih kurang. Terpaksa harus gantian,” ujar Kepala Sekolah Widodo.

Perangkat digunakan untuk berbagai kegiatan penting, seperti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Olimpiade Sains Nasional (OSN), hingga pencarian materi pelajaran. Meski harus berbagi pakai, Widodo menyebut bantuan itu tetap sangat membantu pembelajaran.

"Yang penting kami tetap fokus ke pembelajaran. Soal isu-isu di pusat, kami di daerah tidak terpengaruh,” ujarnya, merujuk pada polemik pengadaan Chromebook di tingkat nasional.

3. Masih banyak PR di lapangan

Bantuan Chromebook dari Kemendikbud di SMPN 2 Ngelames. IDN Times/Riyanto.

Kasus dua SMP di Madiun ini menjadi potret kecil dari problem besar, distribusi belum merata, perawatan belum maksimal. Program digitalisasi sekolah memang penting, tapi perlu diiringi dengan sistem pendukung yang kuat agar manfaatnya bisa dirasakan sepenuhnya oleh siswa dan guru di seluruh pelosok.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team