Iming-iming Minyak Goreng Murah, WR Tipu Warga Ratusan Juta Rupiah
Surabaya, IDN Times - Memanfaatkan momen mahalnya minyak goreng, seorang perempuan di Kota Surabaya berinisial WR (44) menipu dengan kedok menjual minyak goreng murah. tak tanggung-tanggung, kerugian yang dialami korbannya mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
1. Warga tertipu iming-iming minyak goeng murah
Laporan penipuan ini diajukan oleh lima orang warga Kecamatan Tambaksari. Salah seorang pelapor dengan nomor laporan LP/007/B/I/2022/Jatim/Restabes Sby/Polsek Tambaksari, Siti Patimah (41) menjelaskan bahwa ia ditawari minyak dengan harga murah berkedok diskon akhir tahun. Di tengah mahalnya minyak goreng, Siti pun tertarik dan membayar 23,4 juta untuk 120 karton. Namun, ia baru mendapatkan 55 karton saja.
"Baru lima orang yang melapor. Dia jual per karton Rp195 ribu, tetapi minimal harus pesan 50 karton,” ujar Siti, Senin (3/1/2022).
2. Awalnya transaksi berjalan lancar
Korban lainnya, Soediya (48) menjelaskan bahwa transaksi pelaku sekitar satu bulan lalu berjalan lancar hingga warga banyak yang percaya. Pembeli minyak goreng WR pun berani memasang harga mahal hingga ratusan juta rupiah. Namun, ketika pesanannya mulai tinggi, WR malah menghilang.
“Saya rugi Rp18 juta, paling besar itu ada Rp105 juta di kampung sini. Kalau ditotal kira-kira Rp250 jutaan,” tutur Soediya.
3. WR berdalih uangnya terbuang
Setelah laporan warga dibuat, tak lama kemudian WR ditangkap. Saat ditanya mengenai keberadaan uang para warga, WR berdalih uang-uang tersebut sudah terbuang. WR pun tak bisa membelikan minyak goreng bagi para pelanggannya.
“Waktu ditanya, katanya uangnya kebuang, kan, enggak masuk akal. Saya yakin ada atasannya lagi. Perkiraan saya masih disimpan. Anaknya sama bapaknya terlibat, wakktu bayar minyak itu ada yang masuk ke ATM anaknya yang perempuan dan dia," imbuh Soediya.
Hingga saat ini, WR masih mendekam ditahanan Polsek Tambaksari. Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan mengatakan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih banyak baik mengenai motif, modus, hingga total keuntungan yang ia raih.
"Masih didalami, nanti kalau sudah selesai akan kami sampaikan," tutup Didik.
