Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ibu Santri Korban Penganiayaan Ingin Perbaiki Sistem di Ponpes Gontor 

Tangkapan layar instagram ibu AM. Instagram/soimah_didi

Ponorogo, IDN Times – Soimah, ibu almarhum AM (17), salah satu santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) 1 Ponorogo ingin meneruskan perjuangan anaknya yang diduga menjadi korban penganiayaan di pesantren. Niat itu muncul karena AM sempat berceloteh ingin memperbaiki sistem di lembaga pendidikan agama tempatnya belajar.

"Dia pernah berceloteh ingin memperbaiki sistem di pondok. Tidak saya tanya caranya seperti apa. Saya bisa menangkap celoteh dengan ini bisa memperbaiki. Agar tidak ada lagi kekerasan di pondok dan lembaga pendidikan mana pun," ungkap Soimah dikutip dari akun instagram @soimah_didi, Senin (12/9/2022).

1. Setelah pimpinan Ponpes Gontor datang ke rumah duka

Ilustrasi penganiayaan

Video itu diunggah pada Sabtu (10/9/2022). Soimah menyatakan ada tiga poin penting pasca dua pimpinan PMDG berkunjung ke rumah duka di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (9/9/2022). Keinginan memperbaiki sistem di pondok merupakan salah satu pernyataan sikap pihak keluarga AM.

Hal ini selain ucapan terima kasih atas kedatangan pimpinan PMDG ke Palembang untuk berziarah ke makam AM. Juga, bersilaturahmi dengan pihak keluarga almarhum santri AM.

2. Harapkan semua yang terlibat dalam penganiayaan ditindak secara hukum

Kegiatan Pramuka di Pondok Gontor. Dok.gontor.ac.id

Poin lain dari penyataan sikap keluarga, yaitu Soimah mendesak pengusutan dugaan penganiayaan terus berlanjut. Apalagi sudah masuk ke ranah hukum dan jenazah almarhum juga telah dibongkar dari makam untuk diautopsi.

“Saya tidak ingin permasaahan berhenti di sini saja. Agar semua pihak yang terkait dengan meninggalnya anak saya bisa diproses secara hukum,” ujar Soimah dalam video.  

3. Polisi belum merilis tentang penetapan tersangka

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo.IDN Times/Nofika

Sementara itu, penyidik Satreskrim Polres Ponorogo belum merilis penetapan tersangka hingga hari ini. Namun demikian, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas terduga terlapor.

“Yang jelas lebih dari satu orang. Mereka juga santri (PMDG) dan satu di antaranya masih di bawah umur,” ujar kapolres.

Oleh karena itu, polisi menyiapkan pendamping bagi terduga pelaku yang dinyatakan masih anak-anak. Upaya ini dengan menggandeng Dinsos Perlindungan Perempuan dan Anak Ponorogo dan Provinsi Jawa Timur. Pendampingan psikologis juga dijalankan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nofika Dian Nugroho
EditorNofika Dian Nugroho
Follow Us