Hujan di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

1. Dipengaruhi La Nina dan suhu muka laut yang hangat

Kepala BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Daryatno mengatakan, hujan yang mengguyur Indonesia khususnya Surabaya dengan intensitas sedang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama ialah La Nina.
"Kedua suhu muka laut di sekitar Jawa Timur masih hangat. Sehingga terjadi penguapan yang cukup intens yang berakibat menjadi awan (hujan)," ujarnya saat ditelepon IDN Times, Selasa (14/6/2022).
2. Awan cumulonimbus tumbuh, potensi hujan disertai petir masih ada
Dari pantauan BMKG Maritim Tanjung Perak, secara lokal masih tumbuh awan kumulonimbus di sekitar Surabaya dan Jatim. Awan inilah yang kerap membawa hujan hingga disertai petir.
"Masih tumbuh awan cumulonimbus ini juga masih terjadi adanya petir," kata Daryatno.
3. Potensi puting beliung mengintai Jatim

Tak hanya hujan dengan intensitas sedang dan tinggi, serta petir saja, Daryatno bilang masih ada potensi puting beliung. Seperti halnya penampakan funnel cloud atau bibit awan puting beliung di Senori Tuban, Bureh Bangkalan dan Mertani Lamongan.
"Potensi puting beliung masih ada. Masyarakat diimbau hati-hati dan waspada. Update informasi terbaru di laman resmi BMKG," pungkasnya.



















