Hari ke-11 Erupsi Semeru, Relawan Fokus Trauma Healing

Lumajang, IDN Times - Bencana erupsi Gunung Semeru telah memasuki hari ke sebelas, sejak 4 Desember 2021. Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan 2 kecamatan di Kabupaten Lumajang terdampak parah. BPBD Lumajang menyebut, hingga Senin (13/12/2021) jumlah korban yang ditemukan sebanyak 48 orang, 9.977 orang mengungsi dari Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.
Relawan Reaksi Cepat Tanggap Bencana, (Tagana NYC) kawasan Jember-Lumajang, Abdul Latif mengatakan, sudah ada 60 anak dari Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang untuk diberikan pendampingan trauma healing. Kawasan tersebut memang salah satu yang terparah dampak erupsi Gunung Semeru.
1. Anak anak alami trauma
Menurutnya, para korban dampak erupsi Gunung Semeru mengalami trauma seperti rasa takut, tidak mau makan hingga sering menangis.
"Saat ini kami fokus pada pendampingan korban, trauma healing. Kita kumpulkan Anak anak yang alami trauma di Curah Koboan, itu merasa panik. Kita kumpulkan, yang satu sekolah madrasah di Posko kemarin. Ada 60 anak," ujar Latif saat dihubungi IDN Times, Selasa (14/12/2021).
Latif mengatakan, satu dari 60 anak tersebut, Asmarani (12) secara spontan menangis saat menjalani trauma healing. "Secara spontan salah satu tim menyapa, anaknya nangis, trauma betul," katanya.