Gudang Pembuatan Arak Beromset Jutaan Rupiah Digrebek Petugas

Tuban, IDN Times- Sebuah gudang yang dijadikan sebagai tempat pembuatan arak di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, digerebek petugas. Penggrebekan ini berawal dari informasi masyarakat.
"Kita menerima laporan kemudian kita melakukan penggrebekan, bersama dengan Polisi dan juga TNI di sebuah gudang yang kita duga dijadikan tempat produksi arak," kata Kasat Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemkab Tuban, Heri Muharwanto
1. Lokasi tempat gudang pembuatan arak berada di tengah sawah

Lokasi pabrik pembuat arak sendiri berada di tengah sawah. Bahkan, untuk menuju ke lokasi, petugas dan sejumlah awak media harus berjalan kaki menelusuri pematang sawah yang masih belum tersentuh oleh aspal.
Lokasi ini, kata Heri, dipilih oleh pelaku agar petugas tidak bisa mengendus praktik pembuatan arak. "Lokasinya di tengah sawah dan jauh dari kerumunan warga, tapi kami tetap bisa melacak jejak pelaku," katanya.
2. Lokasi gudang pembuatan arak juga dijadikan ternak sapi

Tak hanya lokasinya yang jauh, pelaku juga berusaha mengelabui petugas dengan menggunakan gudang pembuatan arak sebagai lokasi beternak sapi dan lele di dalamnya. Bau kotoran sapi yang dipelihara oleh pelaku dianggap dapat menetralisir bau arak yang biasanya dihasilkan saat memproduksi. "Jadi memang benar modusnya sebagai budidaya ikan lele dengan tujuan mengelabui warga dan petugas supaya tidak curiga," tegas Heri.
3. Polisi menyita ratusan liter arak siap jual

Pabrik itu diketahui milik salah satu warga yang bernama Adi Warsito, warga Dusun Mojokopek, Desa Prunggahankulon, Kecamacatan Semanding. Dalam razia tersebut, petugas mendapati sejumlah barang bukti, di antaranya peralatan untuk produksi arak dan juga bahan baku pembuatan.
"Ada lima drum berisi ratusan liter arak dan juga ratusan liter arak siap jual, hasil produksi yang masih berada di gudang. Sementara pelaku dan barang bukti kita amankan terlebih dahulu," katanya.
4. Pelaku mendapatkan keuntungan jutaan rupiah setiap harinya

Pelaku sendiri per hari rata-rata bisa memproduksi 50 sampai 100 liter arak. Arak yang sudah jadi kemudian dijual langsung ke konsumen atau pelanggan yang biasanya mengambil langsung di gudang. Dari penggerebekan tersebut, dua orang yang diduga sebagai penjaga gudang turut ditangkap.
"Kami minta kepada masyarakat jika mengetahui adanya praktik pembuatan arak agar segera melapor," harapnya.