Foto Mbak Puan Kian Banyak di Kota Pahlawan, Ada Apa?

Surabaya, IDN Times - Wajah Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani kian banyak terpampang di Kota Surabaya. Ada yang terpajang di baliho, ada pula yang tayang di videotron. "Selamat datang Ketua DPR RI, Puan Maharani di Surabaya, 1 - 2 Maret 2022," tulis salah satu videotron yang dilihat IDN Times, Senin (28/2/2022).
1. Ketua DPRD Surabaya yang juga Ketua PDIP Surabaya sebut besok ada Puan

Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono membenarkan bahwa Puan akan berkunjung di Surabaya. Pria yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya ini menyampaikan kalau pihaknya antusias menyambut kedatangan putri Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri itu.
“Kader-kader dan pengurus PDI Perjuangan Kota Surabaya antusias dan penuh semangat menyambut kehadiran Ibu Puan Maharani,” ujarnya.
2. Puan akan berikan pengarahan ke kader pengurus PDIP Surabaya

Selain baliho maupun videotron yang menampilkan foto Puan, Adi menyampaikan kalau kader partai berlambang kepala banteng moncong putih di Kota Pahlawan juga memasang bendera-bendera PDIP. Kesibukan juga terjadi di tempat-tempat yang akan dikunjungi Puan Maharani.
Rencananya, Puan akan memberikan pengarahan kepada kader-kader dan pengurus PDIP Surabaya. “Kita tunggu saja kehadiran Ibu Puan besok,” ucap pria yang akrab disapa Awi ini.
3. Baliho Puan jadi rasan-rasan

Baliho bergambar Puan sendiri sempat hangat diperbincangkan publik. Sebab, baliho itu tersebar di berbagai penjuru negeri. Mulai perkotaan hingga pedesaan. Namun nyatanya, berdasarkan hasil survei beberapa lembaga, nama Puan belum bisa melejit untuk figur dalam Pilpres 2024. Artinya, baliho itu belum berdampak ke popularitas dan elektabilitasnya.
Surabaya Survey Center (SSC) misalnya, mereka merilis hasil surveinya yang dilakukan 1-10 Februari 2022. Salah satu survei yang dihasilkan ialah figur yang berpotensi maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dalam survei ini, melibatkan 1.070 responden perempuan usia 17-59 tahun di 38 kota/ kabupaten Jawa Timur (Jatim). Salah satu hasil dalam survei itu adalah tidak efektifnya baliho Puan dalam menarik suara kaum emak-emak.