Ditemukan Bakteri E Coli di Sumur Warga Trenggalek yang Tercemar

- Lakukan uji lab terhadap sampel air dari sumur warga
- Tingkat kekeruhan air sumur di atas batas standar
- Harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi
Trenggalek, IDN Times - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Trenggalek melakukan uji sampel air di sumur warga Desa Prambon, Kecamatan Tugu. Selama puluhan tahun warga di Desa tersebut mengalami krisis air bersih. Air sumur tercemar dan mengeluarkan bau besi. Dar hasil pemeriksaan sampel ditemukan kandungan bakteri E-Coli dan tingkat kekeruhan di atas batas aman.
1. Lakukan uji lab terhadap sampel air dari sumur warga

Kepala Dinkes Dalduk KB Trenggalek, Sunarto telah meminta tim Puskesmas Tugu mengambil sampel air sumur warga untuk dilakukan uji lab. Pengambilan sampel air dilakukan di dua sumur warga. Terdapat beberapa kategori uji lab untuk memastikan kandungan air itu bersih dan layak. Yakni, tingkat kekeruhan, warna, zat pelarut, suhu, rasa, bau, koliform, zat besi, flouride, Co3, nitrid, nitrad, sianida, mangan, kadar detergen, pestisida, kadmium, selenium hingga timbal. "Tapi kami hanya bisa melakukan uji lab untuk tingkat kekeruhan, suhu, kandungan E-Coli dan mangan atau logam," ujarnya, Rabu (29/10/2025).
2. Tingkat kekeruhan air sumur di atas batas standar

Dari hasil uji lab, Dinkes petugas mendapati tingkat kekeruhan sumur warga di Desa Prambon sangat tinggi dari standart yang ditentukan. Tingkat kekeruhan air sumur warga bisa mencapai 224 Nephelometric Turbidity Units (NTU). Padahal batas standart tingkat kekeruhan adalah 25 NTU. Petugas juga menemukan kandungan bakteri E-Coli pada beberapa sumur warga. Bakteri ini dimungkinan dapat menganggu kesehatan masyarakat. "Dari dua sumur yang kami ambil sampel, satu diantaranya mengandung bakteri E-Coli," jelasnya.
3. Harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi

Meskipun air sumur warga berbau logam karat, namun tidak didapati kandungan logam mangan. Sedangkan suhu air berada di 27 derajat Celcius. Sunarto meminta warga agar tidak mengkonsumsi secara langsung air sumur keruh berbau logam tersebut. Karena dapat berdampak pada kesehatan. Apabila masyarakat terpaksa mengkonsuminya maka harus diolah terlebih dahulu. Warga harus mengendapkan dan merebusnya sebelum dikonsumsi. "Setelah itu, ambil bagian atas air sedikit-sedikit, sebelum dikonsumsi," ungkapnya.
4. Pastikan bantuan air bersih untuk warga

Salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah memastikan akses bantuan air bersih kepad warga terdampak. Juga perlu pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada warga terdampak. Kondisi air sumur keruh berbau logam di Desa Prambon telah terjadi sejak 60 tahun lebih. Masyarakat terpaksa mengandalkan air tersebut untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. "Kami akan berusaha untuk melakukan uji lab secara lengkap komponen kandungan air sumur keruh berbau logam warga Desa Prambon," pungkasnya.


















