Dimutasi, Wakapolrestabes Surabaya Mengaku Kenang Peristiwa AMP

Surabaya, IDN Times - Setelah genap satu tahun menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Wakapolrestabes) Surabaya, AKBP Leonardus Simamarta kini dipromosikan ke jabatan yang baru sebagai Kapolresta Malang. Surabaya meninggalkan kenangan yang dalam bagi pria kelahiran Sumatera Utara ini.
1. Leo dirasa telah lakukan tugas dengan baik

Dalam upacara penyerahan jabatan, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan bahwa Leo memberikan kinerja yang baik selama membantunya. Ia dianggap bertanggung jawab dan tuntas dalam menjalankan tugasnya.
"Ini adalah contoh dan tauladan bagi kita semua. Apa yang kita kerjakan dengan ikhlas, kerja keras, dan kerja tuntas akan mendapat ridha dari Allah SWT," ujar Sandi dalam amanatnya sebagai inspektur upacara di Gedung Bhara Daksa Mapolrestabes Surabaya, Rabu (27/11).
2. Kericuhan AMP menjadi kenangan tersendiri

Leo sebelumnya sempat menjabat sebagai Kapolres Mojokerto dan Kapolres Batu. Namun menjadi Wakapolrestabes Surabaya memberikan pengalaman yang tak terlupakan baginya. Terutama ketika ia menghadapi ricuhnya Asrama Mahasiswa Papua pada 16 Agustus 2019 yang berujung pada problematika Nasional.
"Itu AMP, ya. Sangat berkenang dengan kasus itu," tutur Leo diiringi tawa getir.
3. Miliki pesan khusus untuk Bonek Mania

Menghadapi Bonek Mania juga menjadi kenangan tersendiri bagi Leo. Ia berpesan kepada Bonek dan Bonita (sebutan bagi Bonek wanita) agar terus mendukung Persebaya Surabaya dengan sportif. Pasalnya dukungan Bonek Mania merupakan wujud semangat solidaritas yang luar biasa.
"Dulur-dulur Bonek-Bonita mari kita sama-sama jogo Suroboyo. Jangan bikin sesuatu yang bikin hati masyarakat susah. Mari kita sama-sama jaga ketertiban Kota Surabaya," pesannya.