Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Baru Seminggu Dibuka, Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Lagi

Ilustrasi pendaki Gunung Semeru (pixabay.com/Ady_Fauzan)

Malang, IDN Times - Menteri Kehutanan (Menhut) Republik Indonesia (RI), Raja Juli Antoni sempat membuka jalur pendakian Gunung Semeru pada 23 Desember 2024 setelah 5 tahun ditutup. Namun, Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) harus membagikan kabar buruk bahwa jalur pendakian Gunung Semeru akan ditutup kembali.

1. Pendakian Gunung Semeru akan ditutup karena cuaca ekstrem

Ilustrasi hujan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala BB TNBT, Rudijanta Tjahja Nugraha membenarkan jika mereka akan menutup kembali Gunung Bromo. Mereka melakukan penutupan Gunung Semeru disebabkan cuaca ekstrem. Belakangan memang curah hujan di Jawa Timur tengah meningkat.

"Berdasarkan pertimbangan kondisi cuaca ekstrim pada awal tahun 2025 dan setelah melakukan evaluasi berdasarkan kondisi di lapangan pada jalur pendakian Gunung Semeru, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memberlakukan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Semeru," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (30/12/2024).

2. Jalur Gunung Bromo akan ditutup selama 14 hari

Gunung Semeru (commons.wikimedia.org/Arian Zwegers)

Rudijanta mengatakan jika penutupan akan dilakukan sementara, penutupan akan dimulai pada 2 Januari 2025 sampai 16 Januari 2025. Oleh karena itu, para pendaki diminta bersabar untuk memulai pendakian saat musim penghujan mulai reda.

"Aktivitas keberangkatan pendakian pendakian terakhir dilakukan pada tanggal 31 Desember 2024. Sementara kepulangan terakhir dilakukan pada tanggal 1 Januari 2025," tegasnya.

Padahal, Menhut RI Raja Juli sebelumnya sudah membuka Gunung Semeru sejak 23 Desember 2024. Artinya Gunung Semeru baru sempat buka selama 10 hari.

3. BB TNBTS minta wisatawan tidak melakukan pendakian ilegal

Gunung Semeru. (unsplash.com/astama81)

Lebih lanjut, Rudijanta mengatakan kalau keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Juga untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengunjung selama masih ada ancaman bencana hidrometeorologi.

"Kami menghimbau kepada seluruh calon pengunjung untuk mematuhi pengumuman ini dan tidak melakukan aktivitas pendakian secara ilegal. Ini demi kes

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us