Banyak Kasus Kakap Mandek, Aktivis LSM Sampang Bakar Ban dan Keranda

Sampang, IDN Times - Puluhan orang berdemontrasi di depan kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Sampang Selasa, (21/11). Awalnya, mereka menyampaikan pendapat sebagaimana biasanya. Belakangan, pedemo yang menamakan diri Gerakan Tangan-Tangan Revolusioner (Gettar) ini membakar keranda dan ban bekas di jalan raya.
1. Bakar ban karena tak kunjung ditemui

Belakangangan diketahui bahwa aksi bakar ban itu dikarenakan Kepala Kejaksaan Negeri Sampang, Setyo Utomo tak kunjung menemui mereka. Maklum, pedemo sudah berkumpul sejak pagi. Upaya itu pun membuat Kajari yang ditemani Humas Kejaksaan Joko Suharyanto keluar.
Kepada pedemo, Setyo menawarkan dialog di dalam gedung. Namun, pedemo yang berasal dari gabungan 14 LSM ini menolak. Mereka ingin dialog di tempat demo agar penjelasan Setyo didengar oleh seluruh massa.
2. Banyak kasus kakap mandek

Salah satu juru bicara aksi, Zaenal mengeritik kinerja Kejaksaan di bawah Setyo. Ia menyebut banyak kasus besar yang tak jelas kelanjutannya. Misalnya, dugaan korupsi program listrik desa (Lisdes). Proyek itu diduga merugikan negara hingga Rp12 miliar selama 2007-2008.
3. Aset daerah hilang juga tak jelas kasusnya

Tak hanya itu, Zaenal juga menyebut ada aset daerah senilai Rp650 miliar milik PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP) dan Prona 2018 yang hilang. Kasus yang terjadi di Desa Dulang Kecamatan Torjun ini juga tak jelas rimbanya. "Dana kapitasi JKN juga tak jelas ujungnya," kata dia.
4. Kasus terjadi sebelum Kajari menjabat

Atas tudingan massa itu, Kepala Kejaksaan Setyo Utomo menjawab diplomatis. Ia mengatakn bahwa berbagai kasus itu adalah kasus lama, sebelum dirinya menjabat. “Saya pelajari semua materi kasus lama itu, jika ditemukan bukti baru, tentu akan dilanjutkan penindakan,” katanya.