Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

9.437 Warga Jatim Terserang DBD, 54 Meninggal Dunia

Puluhan pasien DBD dirawat di rumah sakit (IDN Times/ Riyanto)

Surabaya, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tetap menjadi momok di Jawa Timur (Jatim). Angka kasusnya dari tahun ke tahun masih tinggi. Tembus ribuan. Bahkan ada pasien DBD yang sampai meninggal dunia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur per 14 Mei 2025, tercatat sebanyak 9.437 kasus sepanjang Januari hingga April 2025. Dengan Case Fatality Rate (CFR) atau meninggal dunia sebesar 0,57 persen atau setara 54 orang.

Menurut catatan Dinkes Jatim, angka kasus DBD tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 14.634 kasus. Meski begitu, dinkes mengajak masyarakat tetap waspada. Karena kenaikan masih tetap berpotensi. Mengingat saat ini memasuki musim pancaroba.

“Walaupun trennya menurun, kita harus tetap waspada dan mengantisipasi kenaikan kasus DBD,” ujar Kepala Dinkes Jatim, dr. Erwin Astha Triyono, Minggu (18/5/2025).

Erwin juga mengingatkan kalau DBD menyerang semua kelompok umur, dari dewasa hingga anak-anak. Namun diakuinya bahwa CFR terbanyak dari kelompok umur usia anak. Tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak,” katanya.

Sebagai langkah pencegahan, pihaknya terus menggencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Kegiatan ini mencakup pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan rumah tangga.

Erwin menjelaskan, PSN dilakukan melalui 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng dan ban bekas. “Plus yang paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk,” jelasnya.

Erwin menambahkan, cara menghindari gigitan nyamuk bisa dilakukan dengan menggunakan kelambu, obat nyamuk, hingga memasang ovitrap, larvitrap, dan mosquitotrap. Selain itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan tanaman pengusir nyamuk seperti sereh dan zodia.

Menurutnya, nyamuk penyebab DBD, Aedes aegypti dan Aedes albopictus, berkembang biak di air jernih yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. “Jika tempat air tidak bisa dikuras atau ditutup, maka bisa diberikan larvasida,” pungkas Erwin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us