5 Fakta Kecelakaan Maut Tol Malang-Surabaya

Malang, IDN Times - Kecelakaan maut di KM 77+200 A arah Malang Jalan Tol Pandaan-Malang pada hari Senin (23/12/2024) pukul 15.40 WIB antara bus pariwisata Tirta Agung dengan truk pengangkut muatan pakan ternak mengakibatkan 4 orang meninggal dunia. Berikut fakta-fakta terkait kecelakaan maut tersebut.
1. Bus pariwisata Tirta Agung ternyata mengangkut siswa SMP IT Darul Qur'an Mulia Putri Bogor

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengkonfirmasi bahwa bus pariwisata Tirta Agung membawa siswa dari SMP IT Darul Qur'an Mulia Putri Bogor. Bus tersebut tercatat sebagai bus pariwisata Tirta Agung dengan Nopol S 7607 UW. Sementara truk yang terlibat kecelakaan ini merupakan truk pengangkut muatan pakan ternak dengan Nopol S 2196 UU.
"Bus itu menuju Malang, kita lihat kontur jalannya menanjak dan menikung ke arah kiri dataran tinggi ini, kemudian ada satu kendaraan truk yang muatannya adalah pakan ternak tidak kuat nanjak dan berhenti di bahu jalan. Lalu truk itu dihentikan oleh sopir dan diganjal dan bagian belakangnya, namun ternyata ganjalannya tidak sempurna sehingga tidak kuat, akhirnya truk yang tidak kuat nanjak ini mundur tidak terkendali. Saat mundur tidak terkendali ini sopir truk berusaha untuk mengevakuasi atau menghandle truknya namun sudah terlambat. Karena ada bis dari belakang Tirto Agung yang juga melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga benturan ataupun tabrakan tidak terelakan," terangnya.
Bus Pariwisata terbut juga diketahui berangkat sejak 19 Desember 2024 dan berencana berlibur hingga 3 Januari 2025. Namun nahas, mereka justru mengalami kecelakaan hingga kondisi bus ringsek parah. Bus tersebut dilaporkan membawa 40 siswa dan 6 guru pendamping, kemudian 2 orang sopir dan kernet.
2. Polisi melaporkan ada 4 orang meninggal dunia

Kholis mengungkapkan jika korban meninggal dalam insiden ini berjumlah 4 orang. Ia mengatakan jika 1 korban ada sopir bus dan sisanya adalah penumpang bus Tirto Agung.
"Updatenya 4 memang di awal penanganan kita temukan ada 1 korban meninggal dunia. namun setelah kita lakukan evakuasi bersama-sama seluruh tim yang bekerja ada 4 yang meninggal dunia. Itu sopir atau pengemudi dari bus Tirto Agung. Kita melihat kerusakan yang cukup parah ini juga kita lakukan simulasi peristiwa di TKP," bebernya.
Kholis belum mengungkapkan identitas para korban, tapi ia mengkonfirmasi kalau para korban adalah orang dewasa terdiri dari 3 laki-laki dan 1 perempuan. Mereka diantaranya sopir, kernet, dan dua orang pendamping siswa.
3. Rombongan siswa ini ternyata baru berlibur dari Bromo dan menuju Kampung Inggris Kediri

Mantan Kapolres Tanjung Priok ini juga mengatakan kalau rombongan bus ini baru beranjak dari Gunung Semeru dan menuju Kampung Inggris di Pare, Kediri. Nahasnya, mereka mengalami kecelakaan saat memasuki Tol Malang-Surababaya.
"Kalau informasinya, rombongan bus habis dari Gunung Bromo mau ke Kampung Inggris, Pare. Karena di Jawa Timur ini ada beberapa titik yang dikunjungi," bebernya.
4. Penyebab kecelakaan karena truk gagal menanjak

Ketika disinggung terkait penyebab kecelakaan, Kholis mengatakan jika kejadian bermula saat truk wing box tidak mampu menanjak karena kontur jalan yang berupa tanjakan, sehingga truk mundur dan terjadi benturan dengan bus pariwisata yang ada di belakangnya.
"Jadi kronologinya adalah tidak kuat nanjak kemudian mundur sehingga tidak terkendali apakah ini hand remnya tidak bekerja dengan sesuai standarnya Apakah kondisi remnya blong ini masih kita dalami dari hasil olah TKP mohon waktu," ucapnya.
Kholis menduga jika truk tidak mampu naik ke tanjakan karena kelebihan muatan. Diketahui jika truk tersebut membawa pakan ternak.
Sementara kondisi cuaca, Kholis mengatakan jika saat kejadian cuaca sedang mendung tapi tidak hujan. Sementara kondisi jalan juga tidak licin karena tidak ada genangan air.
5. Dirlantas Polda Jatim akan melakukan Olah TKP pada Selasa pagi

Lebih lanjut, pria asal Yogyakarta ini mengungkapkan jika pihaknya akan melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa (24/12/2024) pagi. Olah TKP akan dipimpin langsung oleh Dirlantas Polda Jatim, Kombespol Komarudin.
"Rencananya besok bapak di Dirlantas Polda Jatim akan memimpin olah TKP menggunakan alat traffic accident analysis. Karena malam hari ini tentunya tidak memungkinkan kondisi penerangan di TKP sangat gelap, sehingga kita lakukan besok," jelasnya.
Kholis menyampaikan jika Komarudin sebenarnya sudah menemui sopir truk pengangkut muatan pakan ternak yang diduga jadi penyebab kecelakaan ini, sopir tersebut berinisial SW. Sopir tersebut disebutkan mengalami luka lebam pada mata dan lengan kiri karena mengejar truknya yang hilang kendali.
"Ditlantas masih menganalisis jam berapa Karena menyesuaikan dengan peak hour kendaraan, kalau kita melihat peak hour kendaraan hari ini maka jam 10.00 WIB sampai jam 12.00 WIB siang bapak dirlantas bisa (melakukan Olah TKP) karena berusaha menghindari peak hour, supaya kita bisa lebih fokus tanpa mengganggu arus lalu lintas," pungkasnya.